TAK SADAR COBA MENGATUR HIDUP ORANG LAIN

Saya punya satu sifat. Menurut saya ini sifat buruk. Saya sering mengajarkan sesuatu ke seseorang, sehingga orang itu tidak mengalami kesalahan yang pernah saya lakukan.

Bisa dibilang saya terlalu trauma dengan masa lalu, gak bisa move on, terlalu ngatur/ ikut campur kehidupan orang lain. Yang pertama jadi korban saya adalah adik saya. Ketika awal - awal dia kuliah, saya selalu tekankan untuk ambil PKL sejak dini. Jangan ikut kalender akademik yang mewajibkan mereka PKL di semester tinggi. Tujuannya agar dia lebih banyak dapat pengalaman dan lebih cepat tahu tentang dunia kerja.


Pada akhirnya, saya sadari kalau saran saya ini salah. Adik saya jauh lebih sukses dari saya sekarang, bukan karena info - info yang saya berikan. Tapi dari proses adaptasi yang Ia lakukan sendiri setelah menghadapi suatu masalah. Saran - saran saya bukannya meringankan hidupnya, atau menjadikannya mudah mengantisipasi masalah yang akan terjadi, tapi malah menghadirkan  masalah baru untuknya. Karena tiap orang punya karakter yang berbeda meski dihadapkan pada situasi yang sama. Bahkan situasinya pun belum tentu berulang secara identik.Mungkin saya bisa ngasi tahu pengalaman saya, tapi eksekusinya harusnya terserah dia. Doktrin hanya membuat adik saya tidak mandiri, kurang lepas, bahkan mengganggu aktivitasnya karena harus menuruti instruksi dari saya.

Kemudian saya juga pernah terlalu ikut campur organisasi baru setelah kepemimpinan saya. Melarang ini dan itu, dan menyarankan berbagai pilihan, hanya karena merasa lebih pengalaman dan ngerasa ini hanya sebuah rasa kepedulian. Setelah saya pikirkan lagi sekarang, itu tidak lebih dari sebuah post posititon syndrome.

Sekarang perasaan itu mulai muncul lagi. Ke anak saya. Ada keinginan agar anak saya tidak mengalami pem-bully-an yang saya alami dulu dari SD ke SMP. SMA tidak saya alami karena sudah cukup tahu caranya menjaga diri, faktor sekolah di tempat yang baik, dan sedikit lebih beruntung.

Saya mulai ngerasa terlalu keras men-doktrin anak. Efek jeleknya mulai kelihatan di anak saya. Akan saya coba tekan sifat buruk ini sesegera mungkin.



0 bukan komentar (biasa):

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI