Saya pindah ke kantor baru bertepatan dengan si pacar yang mulai penelitian. Tiap pulang kantor, saya nemenin dia bikin skripsi, biasanya di mekdi. Saya sekarang kerja di badan yang bergerak di bidang kimia, sehari - hari mempelajari kerja alat lab dan sistem yang terjadi di dalamnya. Pulang kantor langsung nemenin pacar bikin skripsi, tentang kimia, yang sejatinya ga begitu saya ngerti. Tiap saya ditanyai pendapat soal suatu rumus atau hal kimia, mata berkunang - kunang.
Bergulat dengan kimia dari mulai kerja jam setengah 8 pagi sampai jam 8 malem + masih memakai baju kantor di tempat nongkrong (yang seringkali panes dan ribut) adalah kombinasi yang ciamik sekali. Tempat saya nemenin pacar bikin skripsi memiliki wahan bermain untuk anak - anak TK, seperti berisi prosotan dan arena tarung Smack Down. Okee becabda, cuma perosotan dan tempat outbond mini untuk anak-anak. Anak - anak kecil yang main disana itu semua pada kesurupan. Ganggu banget. Dasar anak setan! Pokoknya saya menolak dengan sangat adanya undang - undang yang melarang warga sipil membawa senjata api. Karena saat ini saya ingin mem-bazooka arena bermain itu hingga anak itu bercera berai menjadi puing.
Segala musibah yangterjadi ini berawal secara heroik saat saya bilang ke pacar, "Sayang, aku akan menemanimu bikin skripsi sampai usai kelak hingga kamu lulus tepat waktu."