SATU SELESAI, YANG LEBIH MENYEBALKAN TELAH MENUNGGU


Puas banget bisa nyelesein satu tanggung jawab di kantor. Mengisi belasan buku dan dokumen dengan tulis tangan. Proyek ini saya kerjakan selama lima hari. Dah lama banget gak ngerasain sensasi ini. (Karena udah lama gak bener-bener nyelesein tugas secara penuh :p)

Sayangnya kebahagiaan ini tercoreng karena salah satu tanggung jawab saya yang lain langsung memanggil. Tugas laporan persediaan barang. Panggilan ini bahkan datang di hari kedua projek tulis tangan ini. Cuman saya yang ngeles dan terus menghindar agar bisa fokus menyelesaikan tugas tulis tangan dahulu.

MALAH BERANTEM SAAT LIBUR 7 HARI

Sejak rabu istri saya dapat jatah libur dari kantornya selama 7 hari. Ini menyenangkan. Momennya pas sekali. Anak saya sedang aktif-aktinya dan tangannya ringan sekali memukul atau meremas benda. Saya pernah melihat anak saya hampir menggapai wajah sepupunya, dan ipar saya refleks menangkap tangan anak saya. Jujur saya kurang nyaman melihatnya. Saya yakin itu bukanlah cengkraman yang halus ke anak saya, dan saya gak tega melihat anak saya dapat tatapan dan ekspresi seperti itu.

Saya rasa ibu adalah tempat paling nyaman bagi seorang anak.

AKU, ISTRIKU, DAN ANAK KAMI SAMA - SAMA BERJUANG.

 

Kita sama - sama berjuang. Perjuanganku paling ringan. Melawan rasa malas dan hasrat untuk menunda. Sehingga deadline yang sudah bos berikan segera ku selesaikan. Tak perlu lagi mencari alasan kenapa laporannya tak kunjung usai, atau berbohong kalau laporan sudah dikirim ke divisi lain padahal sama sekali belum ku buat.

Perjuanganmu lebih berat. Membawa beban tambahan di perutmu. Nyawa baru yang Tuhan percayakan lagi untuk kita rawat dan kita jaga sehingga tumbuh jadi manusia yang bermanfaat untuk dirinya dan orang lain. Dia pun tengah berjuang. Bertahan dari tiap guncangan saat kamu di jalan, atau ditindih bahkan disundul kakaknya.