KUNCI SUKSES BERINVESTASI: SABAR

 

Kalau mampu melihat masa depan, mungkin hidup akan mudah. Kita akan mengambil pilihan - pilihan yang lebih baik. Pilihan yang tepat.

Bila kita mampu melihat masa depan, mungkin semua malah makin buruk. BIla ternyata kenyataan yang telah menunggu kita adalah sebuah peristiwa yang belum siap kita terima saat ini, bahkan mau selama apapun kita diberi waktu mempersiapkan hati.

Jadi mungkin sebaiknya tetap seperti saat ini. Kita tak bisa melihat masa depan.

SUDAH RENTA TAPI MENOLAK RINGKIH


Keadaan yang ideal untuk saya saat ini adalah setiap punya kesempatan untuk ngeblog, saya tulis semua ide yang selama ini terbersit. Dari semua tulisan yang terkumpul, entah diposting sekalian semuanya, atau dibuat sistem posting terjadwal.

Enaknya sih terjadwal. Enak ke sistem algoritma internet, dan enak juga ke pembaca. Namun resikonya, ketika sudah menjadwalkan sebuah postingan di salah satu tanggal, dan di tanggal tersebut saya dapat kesempatan menulis lagi, maka disitu akan tetap ada dobel postingan juga.

Daripada pusing mikirin itu, saya pilih untuk menulis disaat sempat. Masalah menumpuknya ide di kepala, itu akan saya jadikan motivasi untuk bisa menulis setiap hari.

Kenapa sih saya begitu ngototnya untuk bisa menulis disini?

LINGLUNG DIKASI HARI YANG SANTAI

Kebiasaan punya planing tiap malem ada yang mau dikerjain, ketika semua udah beres dikerjain, malah gagap.

Bingung mana yang mau diambil lagi. Semua terasa memiliki sifat urgensi yang sama. Padah list ada, dan panjang.

Ternyata saya masih masuk ke golongan orang - orang lemah yang menyerah kepada mood. Yang kalo ga ada feel untuk ngerjain, bakal menunda hal itu. Sekarang saja sepertinya saya akan tidur saja abis nulis ini padahal hari masih jam setengah 11 malem.



ISTRI LEBIH BANYAK BERKORBAN DARIPADA SUAMI

 

Lingkungan kantor saya sangat berkompromi kepada bawahan. Asal alasannya jelas, staf masih bisa sesekali ijin atau terlambat. Sedangkan istri saya aturan perusahannya lebih tegas serta lingkungan kerja yang lebih keras. Saling sikut dan singkir - menyingkirkan sangat kejam dan frontal.

Meski begitu, istri saya tidak peenah bisa datang on time. Jam setengah tujuh saya harus meninggalkannya bersama anak - anak yang belum bangun. Sedangkan dia setidaknya jam delapan harus sudah berangkan bila ingin sampai tepat waktu ke kantor. Hal itu sulit dilakukan karena anak - anak biasanya bangun jam tujuh pagi. Setelah bangun, nyawa anak - anak belum ngumpul semua. Kalau gak rewel, biasanya lemes. Yang pasti gak bisa ditinggal.

Dari situ saja sudah makan waktu 30 menit. Belum lagi nyiapin sarapan anak - anak dan nemenin mereka makan. Istri saya tidak akan keburu untuk siap - siap ke kantor.

Pada akhirnya Ia baru berangkat jam sembilan kurang. Disaat Ia semestinya sudah tiba di kantor. Seringkali Ia terpaksa mandi di toilet kantor. Sesuatu yang saya tidak suka. Istri harusnya mandi di tempat yang lebih proper. Bisa datang secantik teman - temannya yang lain. Namun keadaan ini harus saya terima. Mau bagaimana lagi.

PERKEMBANGAN PORTOFOLIO SAHAM BULAN MARET

Jadi, sepanjang maret portofolio saham saya berkembang sebesar 6,4 persen. Ini 1000 persen lebih baik dibanding apa yang saya peroleh selama 2021. Selama tahun lalu saya loss 30% lebih!

Setelah saya hitung - hitung, bila saya konsisten profit sebesar 6% setiap bulan dari total porto, saya tetap belum bisa mengembalikan kerugian yang saya derita tahun lalu. Kerugian itu baru lunas di Januari 2023. Dan impian menjadi full time day trader semakin jauh.

KERJASAMA TIM ITU MUDAH


Sebuah kreteria yang juga selalu ada di tiap persyaratan pencariaan tenaga kerja: mampu bekerjasama dalam tim. Sepenting itu kah?

Bukannya dunia kian individual?

Bahkan, karena tengah sibuk bekerja, kita pun jarang berinteraksi dengan kawan seruangan. Kita tidak tahu kabar sekitar, malah cenderung cuek. Terlebih lagi di jaman gadget seperti sekarang. Kita kian akrab dengan gawai yang kita pegang, sibuk menunduk, padahal ada mahluk hidup dengan nyata berada di sebelah kita.

Tapi, senuah perusahaan tidak bisa berjalan dengan sistem "mandiri" seperti itu.