TIDAK BISA MULTITASKING MALAH DIAJAK BICARA

Dari lulus kuliah sampai sekarang, saya beberapa kali ganti tempat kerja. Ada dua kantor yang saya inget banget lingkungan kerjanya sangat berbeda. Di kantor A, sulit sekali bisa ngobrol sama temen. Obrolan sering terjadi ketika beberapa menit sebelum jam 9. Jam 9 teng, semua sudah fokus depan laptop ngurus kerjaan. Itupun ketika sebelum jam 9 pagi, sebentar sekali bisa ngobrol. Yang cewe dandan, sedangkan yang cowo buka sosmed untuk terakhir kali sebelum jam istirahat. Sesekali mungkin kami masih bisa ngobrol, itupun diselipin diantara komunikasi perihal kerjaan. Basa - basi ringan aja buat memecahkan kebuntuan.

Di kantor B berbanding terbalik. Pegawainya leluasa sekali ngobrol. Bahkan saya sampai males melakukan yang namanya basa - basi, biar gak diajak ngobrol. Okelah kalau topiknya relevan, seringkali kita terpaksa mendengarkan topik yang gak kita suka. Bener - bener buang waktu. Tapi karena saya gak enakan, tetep didengerin.
Berita buruknya, selain gak enakan, saya juga gak bisa multitasking. Dengerin orang cerita sambil kerja. Bisa - bisa kerjaan malah berantakan. Jadi, ketika ada yang ngajak saya cerita, saya hentikan kerjaan yang saya lakukan, dan mendengarkan mereka. Penderitaannya jadi dobel: waktu terbuang, dengerin topik yang tidak saya suka, kerjaan berantakan.


Masalahnya orang - orang disana baperan. Dan sadis. Tersinggung dikit, mereka pakai pengaruhnya untuk menghasut atasan agar kita selalu tampak salah. Makin gak bisa mengelak kalau diajak ngobrol.

Dan persepsi mereka, kalau saya gak bika Microsoft Excel atau Word, artinya gak kerja alias bisa diajak ngobrol. Padahal kerjaan lain kita kan banyak yak? Kita kan masing - masing juga punya job dan projek yang pengen kita kerjain juga. Emosinya lagi, kita udah kerjanya lambat, diperlambat. Sedangkan mereka enak, bisa kerja cepet. Ketika kerjaannya selesai, langsung gangguin kita.

Ini murni mereka suka ngobrol aja sih. Pengen didenger. Dan gak peka. Gak ada alasan lain seperti ingin menjatuhkan karir saya. Sejahat - jahatnya mereka, mereka gak perlu sampai kaya gitu juga karir mereka gak akan kesalip oleh saya.

0 bukan komentar (biasa):

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI