PENYEBAB BAD MOOD SETIAP PAGI

Dulu pernah sebal betul dengan orang yang kerjanya gak bener di kantor dengan alasan di rumahnya lagi ada masalah. Sekarang saya di posisi orang - orang itu. Memang benar mitos yang mengatakan: jangan pernah membenci terlalu besar, nanti dia jadi milikmu.

Sekarang sampai kantor bawaanya males. Gak pengen ngapa - ngapain. Gak mau ngomong sama siapa - siapa dulu. Pokoknya dateng, rebahan di kursi, buka bekal, makan, ngopi, ambil kerjaan. Istilahnya: lagi dalam mode "senggol bacok".

Tentu saja saya gak bilang seperti ini ke temen - temen. Kalau ada yang nyapa, ngajak ngomong, tetap saya ladenin. Walau susah sekali nyembunyiin rasa capek di wajah saya. Saya tetep berusaha gak terlalu banyak berubah. Mungkin saya lagi kualat, tapi gak mau menjadi terlalu mirip dengan karakter orang - orang yang gak saya suka. Karakter yang suka mencampurkan urusan kantor dengan rumah.

Rasa lemes ini terjadi karena perubahan aktivitas pagi yang saya lakukan. Bangun musti pagi-pagi. Nyuci baju itu wajib. Kalau masih ada waktu, nyetrika juga harus. Perihal nyetrika dan baju ini akan saya bahas kenapa sepenting itu. Kemudian siap - siap.

Perubahan pola tidur menjadi salah satu yang bikin saya lemes di kantor, meski malemnya udah tidur cepet. Tapi itu cuma puncak gunung es dari masalah yang terjadi. Yang bikin saya capek banget adalah urusan mental dan hati. Kenapa bisa demikian? Karena tiap pagi yang menghadapi drama super ribet. Yaitu: Nayaka berangkat sekolah.

Dwi sudah merencanakan semuanya, hanya saja dieksekusinya terlalu mepet. Tidak mau kemarin malam atau bangun lebih pagi. Dia memang bisa dan biasa kerja seperti itu. The Power of Kepepet, katanya. Tapi dia lupa, dia sedang kerja dalam tim. Ada saya dan ibu saya. Saya handle yang gak bisa dia pegang selama dia menyiapkan Nayaka untuk sekolahnya. Seperti ngajak Gata, atau memakaikan Nayaka kelengkapan yang harus dia bawa.

Sedangkan ibu, selain menyiapkan bekal untuk kami semua, ibu juga bantu agar saya bisa dengan cepat dan diam - diam berangkat tanpa sepengetahuan Awya. Dia pasti nangis dan pengen ikut.

Saya tipenya suka segalanya direncanakan dengan rapi dan teratur tanpa kepanikan. Ibu saya gampang panik, tergesa - gesa, isi mencak - mencak membuat situasi makin chaos.

Kombinasi karakter ibu dan istri ini menghasilkan keadaan yang selalu membuat saya gak nyaman. Ditambah harus menelan fakta kalau saya tak mampu mewujudkan TK yang ideal, dengan petsiapan yang cukup bagi Nayaka, membuat hati makin sedih. Jangan suruh saya menurunkan ekspektasi. Itu sudah saya lakukan. Tapi masih ada sakit - sakit yang tersisa.

Ditambah info kerjaan, entah side job, atau main job yang bikin nambah stres. Sempurnalah semua. Yang pasti, saya berharap bisa dalam satu hari, semua berjalan lancar. Dengan senyum. Tak tergesa - gesa. Saya ke kantor dengan salamat. Dan tepat waktu. Amin.

0 bukan komentar (biasa):

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI