HARUS SEDEKAH DIAM - DIAM DI BELAKANG KELUARGA

Kalian yang baca tulisan inu pada nerapin ilmu sedekah gak? Seperti akan menyedekahkan sekian persen dari pebdapatan yang didapatkan?

Hampir sepuluh tahun yang lalu saya pernah menerapkan seperti itu. Dua puluh persen dari penghasilan saya sisihkan untuk sedekah. Angka dua puluh ini saya dapat karena pesan dari seseorang. Kata dia, Tuhan akan membalas sedekah kita 10x lipat. Jadi misal gaji kita perbulan 1 miliar, kita sedekahkan 200 juta, kita di masa depan (paling ektrem adalah bulan depannya langsung) sebanyak 2 miliar. Dua kali lipat dari gaji kita tiap bulannya.


Dulu ketika lajang masih bisa. Semenjak mau menikah, dan kini sudah punya anak istri, hal itu makin sulit saya lakukan. Yang bisa saya lakukan adalah menyisihkan semampu dan sekuatnya yang bisa saya sedekahkan. Yang penting harus ada yang disedekahkan.

Karena gak bisa sedekah uang banyak - banyak, saya coba sedekah yang lain. Saya berusaha menolong orang kesusahan di jalan. Orang yang motornya mogok yang paling sering saya temui. Atau mendengarkan cerita orang lain yang butuh didengar. Pokoknya, saya mencoba sebaik mungkin. Sebisa saya.

Efek sedekah itu sangat dasyat. Mungkin ini faktor sugesti. Tapi yang penting hidup saya mulai mengarah ke positif. Hidup seperti lebih terlindungi. Kayak ada perisainya. Ada aja solusi ketika masalah datang. Atau masalah malah banyak dateng semenjak bersedekah tapi kali ini sepaket dengan solusinya biar keliatan beruntung? (seperti tulisan saya yang: INI)

Impian saya adalah bisa seperti orang kaya di dunia yang bisa menyedekahkan bahkan sampai 99% hartanya. Karena dengan satu persennya hartanya saja sudah bisa hidup enak.


Selama ini saya sedekahkan uang saya dengan menaruhnya dulu di aplikasi sedekah, nanti kalau sudah banyak, baru akan saya salurkan ke penggalangan dana yang dana yang harus dikumpulkan hampir terisi / penuh. Karena selama ini mendonasikan uang, ikut yang paling urgent atau paling cocok menurut saya, penggalangan dananya diperpanjang berkali - kali karena dana yang terkumpul tidak pernah sesuai target. Jadi dananya lama mengendap, bahkan sampai capek memantau apakah donasinya dilanjutkan apa enggak?

Saya juga tetap menyiapkan dana (cash) diluar itru jaga-jaga ketemu langsung sama orang yang terdesak untuk ditolong secara offline, atau kejadian-kejadian yang memerlukan sumbangan saya.

Semua kegiatan sedekah dan sumbang - menyumbang ini sebisa mungkin saya sembunyikan dari keluarga saya. Keluarga saya yang menengah ke bawah masih merasa kalau memberikan orang asing bantuan terlalu besar adalah beban yang berat. Mereka masih merasa mereka sendiri, atau keluarga dekat, banyak yang juga membutuhkan. Sedangkan menurut saya, membantu keluarga bukan termasuk sedekah. Itu sebuah kewajiban.

Sedakah adalah sesuatu yang bisa dilakukan, bisa juga tidak. Tapi kewajiban, artinya harus dilakukan. Sudah menjadi tugas utama. Priotitas.

Itulah sebabnya, daripada berdebat, atau keluarga saya berfikir yang tidak - tidak, saya sedekahnya diam - diam. Tanpa mengabaikan kewajiban saya kepada keluarga.

0 bukan komentar (biasa):

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI