BERUNTUNG MERASA TAK BERUNTUNG

Saya akhir - akhir ini ngerasa beruntung sekali. Pertama kali sadar ketika bapak mertua bilang, "Kalau nemu uang di jalan, jangan dipungut. Karena itu bukan hak kita, itu milik orang lain. Akan ada konsekuensi bila mengambilnya."

Seumur - umur, uang pecahan paling besar yang pernah saya lihat di jalan adalah 200 perak. Jadi untuk mengabaikannya, tidak akan sulit. Saya iyakan saja pesan bapak mertua. Dan sejak bapak mertua saya berkata demikian, sampai sekarang, saya sudah tiga kali nemu uang di jalan. 20rb, 50rb, dan 20rb. Rasanya dalam hati udah menjerit. Pengen ngambil, tapi inget pesan pak mertua.


Dari sini saya jadi berfikir, kenapa saya bisa seberuntung ini?

Tapi, ini semua ada "tapi" -nya. Setiap keberuntungan yang datang selalu disertai ketidak bahagiaan. entah keberuntungan datang duluan, atau belakangan. Misalnya saja kasus penemuan uang di jalan ini. Saya beruntung berulang kali menemukan uang di jalan, tapi berujung nyesek karena ada janji dengan mertua untuk tidak memungutnya.

Tapi lebih sering keberuntung datang setelah musibah datang duluan. Tapi musibah ini hanya sekadar "nyaris", hampir tejadi. Tidak sah menjadi malapetaka karena keberuntungan keburu dateng.

Atau jangan - jangan, karena keberuntungan mau dateng, makanya kesialannya dateng dulu. Kalau tidak ada aksi, kan gak ada reaksi. Tanpa ada peristiwa yang membahayakan sebelumnya, tentu keberuntungan yang datang gak akan berasa.

Hal ini bikin saya tidak untung - untung amat. Karena tidak ada yang berubah dalam hidup saya. Ibarat saya kecurian uang 10 miliar, lalu tiba - tiba ada yang ngasi uang 10 miliar. Sehingga uang yang saya miliki, gak bertambah, dan gak berkurang.

Saya sih berharap banget kalau memang di tahun ini saya lagi beruntung - beruntungnya, keberuntungan ini bener - bener datang sebagai sumber kebahagiaan. Bukan obat dari sakit yang datang duluan. Datang, tanpa harus ada penderitaan yang mendahului, atau mengiringi. Bener - bener murni sebuah berkah, gitu. AMINNNNN



0 bukan komentar (biasa):

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI