YANG SAYA PILIH DI PEMILU 2024


Dua pemilihan presiden yang lalu saya mungkin adalah pendukung yang siap melawan siapapun yang menjelekkan jagoan saya. Saya siap berdebat dengan siapapun yang mendukung pasangan calon (paslon) lawan.

Saya merasa diatas angin. Di tempat saya bekerja, di rumah saya, di lingkungan tempat saya hidup, serta di sosial media, mayoritas pilihannya sama dengan saya. Saya jadi jumawa dan penuh percaya diri membela calon presiden (capres) jagoan saya.

Tapi sekarang, saya harus tetap terlihat netral karena urusan pekerjaan. Jika ingin berkomentar tentang politik, cukup di offline dan itupun hanya berupa lisan. Jika sampai ada jejak, akan ada sanksi menunggu.
Kirain menahan untuk gak berkomentar bagi saya yang orangnya cukup vokal bakal jadi hal yang sulit. Berhubung di pemilihan kali ini saya melihat setiap calon cukup berimbang dari segi baik dan buruknya, tetap diam dan menahan diri ternyata bukan hal yang susah.

Saya yang awalnya masih bingung mau milih siapa, makin kesini mulai tahu mau milih siapa. Dan mulai agak gatel pengen ikut komentar tapi untungnya masih bisa saya tahan. Apalagi di rumah, ibu saya berseberangan dengan saya tapi beliau gak tahu kalau sebenarnya kami berada di kubu yang berbeda karena saya biasanya diam saja setiap dia ngomong tentang pendapatnya terhadap para calon presiden. Hal yang sama dengan yang saya lakukan di dunia maya. Walaupun di dunia maya juga mulai ngeselin tapi karena tugas negara, saya tetap senyap sambil nahan geram.

Awalnya saya mengira saya telah memilih calon yang paling gila. Tapi sekarang saya sadar, siapapun yang saya pilih, saya tetap dianggap gila oleh kedua paslon yang lain. Gak ada yang lebih jahat, gak ada yang lebih baik. Semua bisa berubah. Yang kita anggap jahat sekarang, bisa saja tidak sejahat itu. Dan yang kita anggap baik, saat diberi kekuasaan malah tidak amanah. Semua akan berdiri pada latar mereka masing - masing dan rencana masing - masing. Mari berdoa saja semoga yang terbaik yang terjadi untuk negeri ini.

Untuk DPR, saya tidak punya jagoan spesifik, tapi sepertinya saya akan memilih partai yang mendukung jagoan saya agar di DPR nanti paslon saya tidak berjuang sendirian. Untuk level provinsi dan kabupaten saya benar - benar nge-blank. Mungkin saya akan tidak mengesahkan suara saya agar kertas suara saya tidak disalah artikan. Untuk DPD sama dengan presiden. Sudah punya pilihan yang mantap.

0 bukan komentar (biasa):

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI