Barusan saya sampling air laut ke Karangasem. Rombongan kami berjumlah 4 orang. Satu sopir, pak Gusti, Bu Ewy, dan Saya. Sopir kali ini adalah pak Wayan Sama. Saya tanya ke dia nama saudaranya, ternyata nama saudaranya bukan Made Beda atau Nengah Different.
Pak Gusti adalah staf bidang 3, bidang yang berwenang mengambil sampel mulai tahun ini, sedangkan bu Ewy adalah atasan saya langsung.
Saya gak sengaja bikin kepala bu Ewy bocor. Asik ngobrol sama pak Gusti, saya ga sadar bu Ewy masih di dalam kabin belakang mobil. Saya main tutup aja pintu bagasinya. Kepentoklah dia. Awalnya saya kira cuma benjol aja, ternyata luka dan berdarah banyak banget. Saya speechless. Meski gak sengaja, saya sangat merasa bersalah. Pernah gak kalian saking merasa bersalahnya sampai mulut kalian tertutup?