TIDAK BISA MULTITASKING MALAH DIAJAK BICARA

Dari lulus kuliah sampai sekarang, saya beberapa kali ganti tempat kerja. Ada dua kantor yang saya inget banget lingkungan kerjanya sangat berbeda. Di kantor A, sulit sekali bisa ngobrol sama temen. Obrolan sering terjadi ketika beberapa menit sebelum jam 9. Jam 9 teng, semua sudah fokus depan laptop ngurus kerjaan. Itupun ketika sebelum jam 9 pagi, sebentar sekali bisa ngobrol. Yang cewe dandan, sedangkan yang cowo buka sosmed untuk terakhir kali sebelum jam istirahat. Sesekali mungkin kami masih bisa ngobrol, itupun diselipin diantara komunikasi perihal kerjaan. Basa - basi ringan aja buat memecahkan kebuntuan.

Di kantor B berbanding terbalik. Pegawainya leluasa sekali ngobrol. Bahkan saya sampai males melakukan yang namanya basa - basi, biar gak diajak ngobrol. Okelah kalau topiknya relevan, seringkali kita terpaksa mendengarkan topik yang gak kita suka. Bener - bener buang waktu. Tapi karena saya gak enakan, tetep didengerin.

MARAH KARENA MENCUCI BANYAK PIRING KOTOR DI PAGI HARI

Jam 5 pagi, saya menulis tulisan ini. Di depan sumur piring, gelas, sendok beradu. Berisik. Semoga tak ada yang pecah.

Ibu saya sedang mencuci piring dengan perasaan jengkel dan marah yang di tahan. Caranya menaruh piring, atau mengaduk air cucian, orang tuli pun tahu kalau itu pakai cara yang kasar.

Cucian memang cukup banyak. Didominasi piring anak - anak dan gelas. Istri saya kalau ngasi makan ke si bungsu yang masih bayi memang setidaknya akan menghasilkan tiga perabotan kotor. Piring, sendok, dan gelas. Dalam sehari minimal ada 9 benda kotor.

PENYEBAB KENAPA TIDAK MEMBUKA LAPTOP DI RUMAH

Sebenarnya kalau ijin, istri pasti mengijinkan, tetap berat saya lakukan.

Dwi masih asik main sama Gata. Saya yakin dia sangat lelah. Badannya pasti pegal - pegal. Tapi gak pernah ngeluh sama sekali melakukan pekerjaan sebagai seorang ibu dan seorang istri. Itulah alasan saya tidak membuka laptop bila di rumah. Karena tujuan saya buka laptop tidak sebanding dengan capek yang Dwi rasakan.

Kalau saya tanyakan, Dwi pasti mempersilahkan. Namun kekuatannya pasti ada batasnya. Saya masih ingat betul dia menyebut kegiatan saya di saham sebagai kegiatan yang wasting time. Pernah juga Ia berkata "daripada melakukan itu, mending ini (hal lain)" atau "padahal tinggal (kata kerja) loh!" ketika ada hal yang saya tunda lakukan.

Saya malas berdebat, karena Dwi ada benarnya. Kata - kata yang keluar saat dia sudah mencapai batasnya ini malah baik untuk saya. Saya jadi lebih bijak dan tahu prioritas. Bila tidak, saya tidak akan berubah. Saya tidak akan jadi manusia, suami, dan ayah yang lebih baik. Sehingga, bila saya melakukan sesuatu, yang dilihat oleh istri, atau yang saya minta ijin darinya, saya pastikan itu kegiatan yang sangat mendesak, penting, dan bermanfaat.

LU PUNYA DUIT LU PUNYA KUASA

Video dua lelaki ngobrol sedang viral. Rame diomongin dan dijadikan becandaan. Video yang tersebar memang punya banyak potensi untuk direspon. Dengan durasi kurang dari 1 menit, cowok dalam video itu berbicara memakai kombinasi kata - kata, intonasi, bahasa tubuh, ekspersi, dan aspek lain yang semuanya menarik. Saya pun tertarik. Tapi menahan diri.

Saya tidak mau bereaksi berlebihan hanya dari menonton potongan videonya. Yang bisa jadi bukan potongan secara utuh, namun sambungan - sambungan dari beberapa kalimat disusun seakan satu percakapan tanpa putus. Kalaupun bukan editan, siapa tahu sebenarnya obrolannya secara penuh memiliki makna yang bagus, hanya saja yang disebar netizen adalah bagian yang content-able.

ANAK KECIL DI BULELENG TEWAS OLEH RABIES

Setelah menjadi ayah, saya sangat lemah mendengar berita tentang anak - anak. Terakhir saya mendengar kabar anak kecil di Buleleng tewas kena rabies oleh anjing peliharaannya sendiri, saya tidak mau mencari tahu lebih dalam lagi. Gak siap dengan apa yang akan saya lihat.

Namun sampailah berita itu ke halaman 'For You' twitter saya. Mau gak mau kebaca juga oleh saya sebagian meski sudah saya cepet - cepet scroll ke bawah. Saya tonton videonya. Hingga habis. Hingga ke video yang isi backsound dramatisir berlebihan.

FIRST LOOK: Netflix's "Avatar: The Last Airbender" live-action

Seakan sudah janjian, studio - studio film secara bersama - sama menampilkan cuplikan atau tampilan untuk live action mereka selanjutnya. Kalau kemarin tayang trailer One Piece, yang sudah saya bahas, kali ini keluar first look series The Last Airbender (saya belum tahu judul resminya nanti) terbaru garapan Netflix juga seperti One Piece.

Tak ada yang aneh dengan first look ini. Mungkin karena karakter di animenya dibuat dengan gaya yang tidak aneh - aneh sehingga tidak sulit juga membuat live actionnya. Perihal ras di anime dengan ras di live action yang berbeda, untuk saya pribadi dalam konteks Avatar Aang ini tidak mengganggu saya. Yang paling rusak di film sebelumnya adalah jalan cerita yang dan banyaknya potensi yang bisa dibawa dan dianimasikan ke live action tapi malah diabaikan oleh pembuat filmnya. Terlanjur memasang ekspektasi tinggi, dikasinya cuma kaya gitu, segitunya.

LIVE ACTION ONE PIECE NETFLIX

Saya bukan penikmat setia One Piece. Terakhir nonton filmnya beberapa tahun lalu. Kalau manga atau animenya mungkin saat saya SMA. Hanya saja, saking terkenalnya anime ini, orang yang aktif di Internet setidaknya kenal dengan One Piece.

Mendengar One Piece akan dibuat versi live action, oleh industri film barat, jujur saja saya pesimistis. Menurut saya, anime Jepang, hanya orang Jepang sendiri yang bisa mengadaptasi ke bentuk live action. Ketika mengadaptasi anime, Jepang akan membuat karakternya jadi semirip mungkin dengan versi animasinya, bahkan sebelum dirias pun pemainnya sudah mirip tokoh dalam komiknya, gak peduli kalau bentuk wajah-tubuh-busana sangat bertentangan dengan logika. Barat lebih milih membuatnya dalam bentuk yang serealistis mungkin. Bentuk dalam komik atau animasinya hanya diambil beberapa ciri khasnya saja.

SELAMAT ULANG TAHUN KE-18, BATMAN BEGINS

18 tahun lewat dua hari, Batman Begins rilis di bioskop. Menurut saya puncak dari trilogi ini adalah sekuel keduanya. Tapi bagaimana awal mulai trilogi yang dianggap salah satu yang pernah ada ini dibuat juga gak kalah menarik.

Warner Bros udah pengen segera nge-reboot film Batman sejak film Batman yang berjudul Batman & Robin tahun 1997 flop. Padahal dibintangi Arnold Schwarzenegger dan ada Uma Thurman yang menurut saya cukup mempesona, tapi gak cukup mampu menaikkan angka penjualan tiket filmnya.

BELANDA BELUM MENGAKUI KEMERDEKAAN INDONESIA

Kaget banget kan? Ternyata di mata Belanda, kita belum merdeka. Sebelum tahun 1949. Selama ini Belanda mengakui kalau Indonesia baru merdeka sejak tanggal 27 Desember 1949, yaitu saat Konferensi Meja Bundar.

Nah, pada tanggal 14 Juni 2023 kemarin barulah pemerintah Belanda melalui perdana menterinya di depan parlemen mereka mengakui kalau Indonesia sudah merdeka sejak 17 Agustus 1945. Tapi mereka belum mengakui apa yang mereka lakukan di tahun 1945 sampai 1950 sebagai kejahatan perang. Mereka menyebut itu sebagai kekerasan ekstrem saja. Alasan mereka adalah peristiwa itu terjadi sebelum konvensi Jenewa.

Dalam merespon hal ini cukup tricky karena kalau salah ambil tindakan, kita juga bisa kena. Soalnya korban di tahun 1945 sampai 1950 gak cuma dari kita doang, owarga sipil Belanda yang ada di Indonesia juga jadi korban sehingga kalau mau menuntut konsekuensi, Indonesia dan Belanda sama - sama berada di posisi yang salah. Hal ini ,mengacu ke kalimat "kekerasan ekstrem" tadi. Pinter banget ya milih kata - katanya. Hm...

GAYA TIDUR ANAK, NGIKUTIN SIAPA?

Tadi malam Gata jatuh lagi. Sejak lahir, ini kali kedua dia jatuh dari kasur. Tidak ada cedera luar dan sekarang anaknya udah ceria lagi. Ketika jatuh kemarin pun nangisnya cuma sebentar, abis itu udah bisa ngoceh - ngoceh lagi.

Semua anak saya pernah jatuh dari kasur ketika bayi. Nayaka jatuh paling banyak karena saya dan Dwi tidurnya masih kayak orang mati. Kalau udah tidur, gak ngeh dengan apapun yang terjadi. Sekarang karena sudah terlatih, molor kami sudah agak mendingan. Terutama Dwi. Kami sama - sama langsung bangun kalau anak nangis, tapi Dwi bisa langsung duduk atau berjalan tergantung siapa yang nangis dan si anak mintanya apa?

Nayaka ketika bayi tidurnya kemana - mana. Kata Dwi, dia juga tidur seperti ini ketika muda. Waktu anak masih satu pun saya sering kebangun memastikan Nayaka gak digencet sama ibunya. Untungnya jarang sekali terjadi.

TIDAK PERNAH TERBAYANG MENJADI MISKIN BISA SEMENYEDIHKAN INI

Gaji kecil, bahkan sudah minus dari sebelum cair.

Saya punya rutinitas membuat pos-pos anggaran yang berisikan rencana mau dibawa kemana gaji yang akan cair pada bulan selanjutnya. Yup, cuma bisa bikin anggaran, kalau mau dihitung, duit yang mau dihitung gak ada.

SAYA BUKANNYA TAKUT MENCOBA

Kenapa tiba - tiba istri saya bilang saya takut mencoba?

Apakah mungkin karena banyak rencana saya yang belum jalan?

Sebenernya kalau dibilang takut mencoba, untuk sebagian hal, benar. Seperti takut mulai belajar nyetir lagi, atau mencoba hal baru. Saya takut dengan resikonya. Saya takut melewati sakitnya berjuang melaluinya. Saya lebih memilih berjuang di hal yang saya bisa, saya sukai, atau saya siap merasakan sakit di hal itu.

Bukan mental pemenang memang. Hanya saja saya belum melihat apakah sesuatu itu layak diperjuangkan sampe segitunya?

BERHENTI MINUM KOPI UNTUK SELAMANYA

Saya pernah ada dalam fase mencari kopi botol favorit. Nyari yang rasanya enak, dan cocok dengan lambung. Pilihan jatuh kepada merk kopi sebut saja kopi A. Rasanya enak, lambung aman. Selama beberapa waktu, kopi A menemani perjalanan saya terutama ke kantor atau diperintah untuk melakukan perjalanan ke luar oleh kantor.

Saya masih inget banget ketika itu tahun 2020, covid sudah masuk Indonesia, tapi belum masuk Bali. Bos mengajak saya dan beberapa teman lain berangkat ke kabupaten Buleleng. Di perjalanan, saya menonton Alice in Borderland yang baru saja rilis. Berusaha melanjutkan marathon series ini karena tadi paginya saya selesai nonton tepat di momen yang nyesek banget.

NAYAKA HARUS MERASAKAN HAL INI DI UMURNYA YANG MASIH SANGAT BELIA

Pertanyaan ini kebayang terus beberapa hari ini; di umur berapa kamu sadar kalau gak semua yang kamu inginkan bisa kejadian?

Saya bener - bener sadar tentang ini kayaknya pas SMP. Ketika juara kelas mulai sulit didapatkan. Dari situ kegagalan, kekecewaan, dan segala hal yang saya kategorikan "nasib buruk' mulai kejadian.

Dapet rangking 1 di SD rasanya gampang. Gak perlu banyak effort, lakuin yang biasa dan seharusnya dilakuin, tiba - tiba aja pas raport-an udah jadi juara 1 aja. Gak jadi juara murid teladan tingkat kecamatan, gak menang gerak jalan se-kecamatan, gak pernah menang kuis atau masuk rubrik majalah Bobo pernah saya alami juga ketika SD. Namun kegagalan itu ketutup sama sifat saya yang saat itu masih main - main. Jadi fokusnya gak ke ngejar prestasi. Have fun aja ama temen - temen. Kalaupun ada rasa kecewa, cepet ketutup dengan antusiasme jiwa anak - anak yang selalu semangat menyambut hari baru.

JAHAT KE TUKANG PARKIR CLANDYS

Dalam belanja keperluan anak - anak, saya dan Dwi berbagi tugas. Dwi beli snack dan buah, saya beli keperluan lainnya. Tapi kalau Dwi pake uang pribadi, kalo bagian saya pakai duit patungan kami berdua karena perbedaan kondisi keuangan kami.



Saya biasanya belanja di Clandys terdekat. Karena menurut ibu saya, harga di Clandys sudah mendekati harga di pasar umum. Berbeda jauh dengan swalayan lain yang umumnya di atas harga pasar. FYI, ibu saya sangat kritis dengan harga barang sehingga kadang kalau beli sesuatu, harganya gak saya bilang atau bahkan terpaksa bohong daripada dengan omelan beliau. Makanya ketika beliau meng-ACC harga di Clandys, gas lah yuk borong!