KALAU TIDAK REJEKI, TIDAK AKAN ADA JALAN

Fakta yang menyesakkan. Kalau memang jodoh, rejeki gak akan kemana. Akan selalu ada jalannya. Begitu juga sebaliknya. Kalau bukan ditakdirkan untuk kita, gak akan pernah bisa kita dapatkan. Sebagaimana pun kerasnya berjuang. Bahkan seperti kebetulan, kesempatan - kesempatan seperti menghindari kita.

Bahkan untuk sesuatu yang kita sudah tahu akan datang. Saya sudah melakukan persiapan. Berjaga - jaga bila saatnya tiba, saya bisa raih. Tapi memang sudah tidak ditakdirkan untuk saya. Ada saja momen saya lengah, dan kesempatan itu datang. Ia datang disaat kondisi saya benar - benar tidak mampu menyambutnya.

HARUS SEDEKAH DIAM - DIAM DI BELAKANG KELUARGA

Kalian yang baca tulisan inu pada nerapin ilmu sedekah gak? Seperti akan menyedekahkan sekian persen dari pebdapatan yang didapatkan?

Hampir sepuluh tahun yang lalu saya pernah menerapkan seperti itu. Dua puluh persen dari penghasilan saya sisihkan untuk sedekah. Angka dua puluh ini saya dapat karena pesan dari seseorang. Kata dia, Tuhan akan membalas sedekah kita 10x lipat. Jadi misal gaji kita perbulan 1 miliar, kita sedekahkan 200 juta, kita di masa depan (paling ektrem adalah bulan depannya langsung) sebanyak 2 miliar. Dua kali lipat dari gaji kita tiap bulannya.

ISTRI DIBERI CAP ANGKUH

Senang sekali mendengar banyak kerabat dan saudara mau membantu saya dan istri menjemput anak pulang sekolah. Awalnya saya dan istri berencana menmeput anak bergiliran setiap harinya selama seminggu. Dengan resiko, bila tiba giliran saya, saya akan siang sampai ke kantor. Bila giliran istri saya, istri akan sangat malam pulang dari kantor.

Pekerjaan kami mungkin akan terganggu oleh hal ini. Tapi ini sudah kami pikirkan, dan resikonya sudah siap kami ambil. Ini jalan tengah dimana semua bisa adil dan berimbang. Anak tidak terlalu dikorbankan dari segi kualitas pendidikan yang Ia dapatkan, kantor pun masih bisa mentoleransi keterlambatan kami.

SI TUKANG NGOBROL

Mungkin jika didiagnosa oleh profesional, saya mengalami sindrom anti sosial. Saya lelah meladeni candaan yang gak masuk sense humor saya. Saya juga lelah harus pura - pura mendengar topik yang bukan minat saya, tapi dibahas berulang - ulang oleh orang yang sama. Entah kenapa semua orang suka mengulang topik yang membosankan terus menerus. Itu lagi, itu lagi.

Sebenarnya saya bingung, bagaimana pembagian tugas untuk semua orang. Apakah orang - orang ini sangat cepat bekerja sehingga kerjaan mereka sudah selesai sedangkan saya terus dikejar deadline? Orang - orang ini selalu ada waktu untuk ngobrol. Yang diajak ngobrol pun gak dilihat dulu apakah lagi lowong atau masih ada kerjaan? Bagaimana sih cara manajemen waktunya mereka? Kok hebat sekali punya banyak waktu luang?

BERKAT HUTANG, KEBUTUHAN ORANG - ORANG INI JADI TERPENUHI

Saya kenal beberapa orang yang bisa hidup dari satu hutang ke hutang yang lain. Kebutuhan hidupnya, bahkan impiannya bisa Ia wujudkan berkat hutang - hutang yang Ia lakukan. Mari kita berpikir dari segi positif kalau mereka akhirnya berhasil melunasi hutang tersebut. Tapi memang jika saya lihat, pencapaian mereka melebihi saya yang sama sekali Tak (berani) berhutang.

Anak - anak mereka sekolah dengan baik. Kewajiban - kewajiban di masyarakat seperti iuran dan lain - lain bisa mereka penuhi. Kembali lagi, jika dibandingkan saya, beda jauh. Jika sebuah pengeluaran sudah terlihat jauh - jauh hari, dari sekarang saya menarik ikat pinggang kuat - kuat agar ada dana yang tersisihkan untuk ditabung. Sehingga bisa terkumpul disaat jatuh tempo pengeluaran itu datang.

Saya salut sekali dengan keberanian semacam ini. Selain berani, mereka juga pintar mendapatkan pinjaman. Serta punya banyak info dimana bisa mendapatkan pinjaman.

Saya sendiri permohonan KUR ditolak satu kali aja nge-down-nya sampai sekarang.

INILAH JADINYA KALAU SUAMI NYUCI, JEMUR, NYETRIKA DALEMAN ISTRI

Mulai hari ini, saya akan ngasi tahu kalian yang membaca situs ini tentang mitos - mitos yang saya dengar. Mitos pertama yang akan kita bahas adalah sesuai dengan yang tercantum di judul.

Sama seperti kalian, saya pun kurang sepaham dengan mitos ini. Sangat gak masuk akal kalau suami pantang megang daleman istri. Lucu aja. Megang gak boleh, padahal megang yang lainnya, bahkan lebih dari sekadar memegang, bole. Apalagi alasan suami tidak boleh melakukan ini katanya nanti istrinya jadi berani ke suami. Jadi memberontak. Suka melawan.

Ditambah lagi ada satu efek samping lain yang akan dialami oleh para suami. Tapi hanya untuk orang-orang tertentu. Yaitu pusing / sakit kepala.

BANGUN PAGI DEMI SIDE JOB

Bersyukur sekali akhir - akhir ini dapet tawaran side job. Lumayan buat nambah - nambah. Gaji sebulan, dikurangi biaya untuk anak, operasional di rumah, dan sehari - hari saya, cuma cukup maksimal sampai minggu ketiga. Minggu keempat minta ke istri sebelum gajian lagi. :D

Kalau kata motivator keuangan, orang kaya saya akan sulit kaya karena masih menggantungkan hidup dari satu tanggal muda ke tanggal muda yang lain.

Side job ini menantang tubuh saya untuk bisa bekerja lebih keras. Karena sifat side job kerja lapangan. Berjemur seharian, berangkat pagi, jalan jauh bawa banyak barang, kalau keadaan di lapangan lagi sulit bahkan sampai gak makan siang. Ditambah cuaca gak menentu dan butuh konsentrasi tinggi karena korlap saya mengharuskan kerja cepat dan tepat.

PENYEBAB BAD MOOD SETIAP PAGI

Dulu pernah sebal betul dengan orang yang kerjanya gak bener di kantor dengan alasan di rumahnya lagi ada masalah. Sekarang saya di posisi orang - orang itu. Memang benar mitos yang mengatakan: jangan pernah membenci terlalu besar, nanti dia jadi milikmu.

Sekarang sampai kantor bawaanya males. Gak pengen ngapa - ngapain. Gak mau ngomong sama siapa - siapa dulu. Pokoknya dateng, rebahan di kursi, buka bekal, makan, ngopi, ambil kerjaan. Istilahnya: lagi dalam mode "senggol bacok".

BERUNTUNG MERASA TAK BERUNTUNG

Saya akhir - akhir ini ngerasa beruntung sekali. Pertama kali sadar ketika bapak mertua bilang, "Kalau nemu uang di jalan, jangan dipungut. Karena itu bukan hak kita, itu milik orang lain. Akan ada konsekuensi bila mengambilnya."

Seumur - umur, uang pecahan paling besar yang pernah saya lihat di jalan adalah 200 perak. Jadi untuk mengabaikannya, tidak akan sulit. Saya iyakan saja pesan bapak mertua. Dan sejak bapak mertua saya berkata demikian, sampai sekarang, saya sudah tiga kali nemu uang di jalan. 20rb, 50rb, dan 20rb. Rasanya dalam hati udah menjerit. Pengen ngambil, tapi inget pesan pak mertua.

KRITERIA PASANGAN UNTUK ANAK SAYA

Saya tidak tahu di masa depan apakah anak - anak saya akan bertanya ke saya atau tidak tentang kreteria perempuan yang saya harapkan bisa mendampingi anak - anak saya menjalani kehidupan rumah tangga.

Bila tak bertanya pun, tak kenapa. Itu hak mereka. Mereka sendiri yang akan menjalani, bukan saya. Biarkan mereka memilih.

Jadi, anggap saja ini hanya sebuah pemikiran saya, yang tak harus kalian ambil pusing. Jangan dibawa serius.

KONDISI GATA DI HARI KETIGA

Hari ini, hari ketiga Gata sakit. Gejalanya masih sama dari sejak awal sakit. Pagi ke sore bisa diajak bercanda, main, masih lemas tapi sudah aktif. Malamnya baru rewelnya kumat. Nangis terus, gak mau diajak bubuk di kasur. Pengennya digendong. Suhu badannya pun tinggi.

GATA SAKIT

Semua anak saya pernah mengalami sakit yang cukup lama. Lama disini lebih dari dua hari. Karena di hari ketiga akan saya larikan ke dokter anak, dan besok atau lusa biasanya akan mendingan. Sekarang Gata dapat giliran. Badannya panas tiap malam sehingga nangis terus. Susah diajak tidur. Tangisnya menggelegar di saat hari yang sepi. Lebih kasian lagi ke istri dan ibu saya. Istri menggendong anak saya sepanjang malam. Gata gak mau sama saya. Pelukan ibunya yang Ia perlukan saat ini ketika butuh kenyamanan. Dan ibu saya ikut bantuin ketika Gata rewelnya udah mulai bikin panik.

INSIDEN RIBET PAKAI SELIMUT

Perasaan marah memang sangat tidak menyenangkan. Kebencian dan rasa kecewa adalah racun hati. Penyakit jiwa. Penyakit medis akan berdatangan, segala urusan mulai gak lancar, dan apapun yang dilakukan terasa jadi gak berkah. Segala perasaan tidak nyaman ini membuat kita pengen segera keluar dari emosi negatif yang berlarut - larut.

Tapi saya tidak.

SELAMA SATU MINGGU CUTI BERSAMA IDUL ADHA 2023

Liburan yang sekarang bukan liburan seperti yang dulu lagi. Semenjak Awya sudah bisa minta, saya harus selalu punya kekuatan untuk mengendalikan situasi ketika ada di rumah.

Kalau saya di rumah, neneknya anak - anak maksimal ngajak Gata. Tapi kalau Gata udah kumat rewelnya minta saya (mungkin bosen sama neneknya terus), otomatis saya ngajak tiga anak, dan biasanya Nayaka yang paling bisa diminta pengertiannya, karena baru hanya dia yang bisa diajak bicara. Adik - adiknya masih belum ngerti.