MAU MOTOR WARNA APA?


Dwi lagi bingung milih motor. Merk sudah ditentukan, penentuan warna yang belum. Pilihan yang ada adalah putih, silver, hitam, biru, merah, pink, dan kuning. Saya nyaranin warna kuning. Putih dan biru sudah banyak yang pakai. Saya tidak suka sesuatu yang terlalu lumrah. Silver, hitam, dan merah malah mengurangi kesan mewah dari motor yang kami incar.

YANG SAYA PILIH DI PEMILU 2024


Dua pemilihan presiden yang lalu saya mungkin adalah pendukung yang siap melawan siapapun yang menjelekkan jagoan saya. Saya siap berdebat dengan siapapun yang mendukung pasangan calon (paslon) lawan.

Saya merasa diatas angin. Di tempat saya bekerja, di rumah saya, di lingkungan tempat saya hidup, serta di sosial media, mayoritas pilihannya sama dengan saya. Saya jadi jumawa dan penuh percaya diri membela calon presiden (capres) jagoan saya.

Tapi sekarang, saya harus tetap terlihat netral karena urusan pekerjaan. Jika ingin berkomentar tentang politik, cukup di offline dan itupun hanya berupa lisan. Jika sampai ada jejak, akan ada sanksi menunggu.

CIRI - CIRI PEGAWAI YANG BAIK


Pertanyaan teman - teman disini setiap pagi adalah 'apakah agenda kita hari ini?'. Ini adalah ciri pegawai yang baik. Mereka tidak terbiasa berdiam diri dan membuang waktu percuma. Tiap hari harus ada yang dikerjakan. Harus produktif. Kebalikan dengan pegawai pemalas yang malah sengaja lari dari pekerjaan. Gak ada pekerjaan malah senang lalu sibuk main hape seharian.

Saya ingin seperti mereka. Sekarang masih sulit tapi saya akan terus mencoba. Cobaan banyak, tapi saya coba tetap bertahan. Entah sampai mana kuatnya. Bertahan, sambil mencari solusinya.

Kesalahan yang pernah saya lakukan memang masih menyisakan penyesalan. Masih terbawa pikiran. Tapi waktu terus berjalan. Tertatih, tapi saya terus maju.

BERMUSUHAN LAGI


Di kantor lama saya akhiri dengan menyisakan satu konflik sama satu rekan kerja. Konflik ini merusak hubungan saya ke yang lain, dan mengganggu profesionalisme saya di tempat kerja.

Di kantor baru saya tak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Saya mau berteman dengan semua orang. Gak ada musuh. Kalau ada yang kurang berkenan, saya cuekin saja dan fokus ke kerjaan.

Sayangnya semua tidak berjalan baik. Di satu insiden, saya sekarang jadi dimusuhi bos tertinggi dan calon terkuat pengganti bos besar yang akan pensiun beberapa bulan lagi.

Ini posisi yang sangat tidak menguntungkan untuk saya. Di masa depan saya masih bergantung pada mereka. Perijinan administrasi saya dipengaruhi oleh mereka. Saya berniat berbaikan, tapi setiap sapaan saya tidak mereka hiraukan. Saya tidak berani membayangkan bagaimana nasib saya di masa depan. Hal ini baru berani saya ceritakan disini. Istri dan ibu saya belum tahu. Mereka pasti marah dan kecewa kepada saya. 

INGIN KERJA SECEPAT MEREKA


Seharusnya. Saya ulangi: seharusnya, seharusnya saya gak boleh lalai di kantor baru ini. Orang - orang disini kerjanya cepet banget. Selesainya cepet, hasilnya bagus. Mereka gak dua kali atau sepuluh kali lebih cepat dari saya. Bahkan lebih! Seratus kali ada mungkin.

Padahal saya sudah punya pengalaman kerja berjemur di bawah matahari dari jam 9 pagi sampai malem. Seringkali telat makan. Tapi itu ternyata gak cukup menjadikan saya bisa setara dengan mereka. Kerja saya masih lelet. Dan saya sangat slow learning. Impian saya saat ini adalah bisa setara dengan mereka. Semoga ini adalah harapan yang oleh Tuhan diijinkan untuk saya ingini.