TIDAK BICARA SAMA IBU KARENA HAL INI


Semua ipar saya bersuamikan seorang entrepreneur. Usaha mereka cukup maju sehingga perekonomian mereka bisa dibilang mapan. Rumah dan kendaraan oke. Sesuatu yang bikin saya minder setiap kumpul atau ikut saudara besarnya istri. Kalo isi acara makan - makan di luar, saya pasti bagian yang ditraktir.

Ini yang bikin saya enggan ikut acara keluarga lagi kalau memang tidak yang harus banget. Setidaknya, sampai saya bisa mendekati level mereka. Terlebih disaat istri saya tak jarang ngasi kode ke bapaknya (yang cukup mapan juga) mau minta duit, lalu ditegur sama adik kakaknya.

Sebagai seorang anak, mungkin itu memang haknya. Apalagi gak cuma dia anak dari mertua saya yang minta bantuan (dana). Tapi tetep ada rasa gak enak juga. Nyesek campur malu.

TOLONG TOLONG TOLOOOOONG

 

Semua sudah diomongin. Ternyata memang berat. Akan ada tambahan pengeluaran, sedangkan kami belum punya dana darurat.

Keputusan ini akan terlihat gegabah bila dilakukan, namun saya sudah ga tahan. Ga tahan kerja lebih lama lagi disini karena 10 tahun berlalu masih begini-begini aja. Ga tahan pengen segera nyebur di tempat baru sebelum momen di pasar belum kelewat jauh.

Saya hanya butuh diyakinkan. Diteguhkan hatinya bahwa kalaupun hasilnya gagal, tidak akan kenapa - napa.

Saya takut rugi. Itu yang bikin saya takut melangkah. Saya takut membuat kesalahan. Resiko terlalu besar. Namun di satu sisi, ini layak dipertaruhkan. High risk high return. Hanya saja, saya belum punya cukup keberanian. Tapi kalo ga melompat ke gerbong sekarang, keretanya keburu lewat. Tapi kalo melompat, entahlah apa yang akan terjadi. Bingung banget. Gimana orang bisa nolong saya kalo saya sendiri ga tau mau saya apa? Tapi kalo ada yang bisa bantu tanpa saya harus jelasin apa - apa, saya bersyukur banget :'(

.

.

Saya butuh pertolongan.