TIDAK BICARA SAMA IBU KARENA HAL INI


Semua ipar saya bersuamikan seorang entrepreneur. Usaha mereka cukup maju sehingga perekonomian mereka bisa dibilang mapan. Rumah dan kendaraan oke. Sesuatu yang bikin saya minder setiap kumpul atau ikut saudara besarnya istri. Kalo isi acara makan - makan di luar, saya pasti bagian yang ditraktir.

Ini yang bikin saya enggan ikut acara keluarga lagi kalau memang tidak yang harus banget. Setidaknya, sampai saya bisa mendekati level mereka. Terlebih disaat istri saya tak jarang ngasi kode ke bapaknya (yang cukup mapan juga) mau minta duit, lalu ditegur sama adik kakaknya.

Sebagai seorang anak, mungkin itu memang haknya. Apalagi gak cuma dia anak dari mertua saya yang minta bantuan (dana). Tapi tetep ada rasa gak enak juga. Nyesek campur malu.
Dan makin kesini waktu yang tersedia untuk membuktikan diri makin mepet. Membuktikan diri ke keluarga istri sehingga saya tidak malu lagi tiap ketemu, pembuktian kepada orang - orang, membuktikan ke anak - anak kalau saya mampu ngasi mereka fasilitas yang memadai, serta ke istri bahwa kami bisa segera pindah ke kota.

Masalahnya, sebagai orang yang selama ini bergantung kepada orang lain untuk hal inspirasi dan motivasi, kali ini saya merasa sendirian. Mungkin tujuan Tuhan ngasi saya hidup yang seperti ini agar saya jadi manusia yang mandiri. Bila ini memang ujian darinya, saya nyerah saja. Bila seseorang disebut gagal ketika dia berhenti berjuang, saya harus akui saya telah kalah.


Efek paling baru yang terjadi karena ini semua adalah saya tidak bicara dengan ibu saya. Dia kesel karena saya gak ikut istri ketemu keluarganya yang kebetulan ada acara deket rumah.

Secara gak langsung kami telah sepakat kalo hanya istri yang jalan. Tapi entah kenapa masalah ini jadi besar oleh ibu saya. Memang benar, neneknya anak - anak akan membantu di banyak hal, tapi juga akan memperkeruh di hal - hal yang tidak sedikit pula.

Ibu saya memakai alasan bahwa ini tentang bersosialisasi. Namun, sebagai orang yang telah hidup lama dengan dirinya, saya tahu ini lebih dari soal hubungan saya dengan keluarga istri. Ibu saya yang matrealistis mungkin takut hubungan saya dan mertua serta ipar jadi berjarak lalu mereka gak mau ngasi bantuan seperti yang bisa mereka lakukan ke keluarga kami.

0 bukan komentar (biasa):

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI