AKHIRNYA SEJAK PERTAMA BELI SAHAM, PUNYA JUGA SAHAM YANG PROFIT DIATAS 20%

 

Beberapa saham saya berguguran. Kena trailing stop dengan cara mengenaskan. Harusnya saya sedih, tapi malah bahagia. Secara alami, jumlah saham di porto mulai ideal. Target saya cuma handle 4 saham utama dan satu saham IPO. Semoga saya kuat ya menahan godaan FOMO oleh pompom orang - orang.

Kalau kalian sudah tahu cara eksekusi sebuah saham, dari ratusan orang yang pengen kelihatan jago dengan memberi saran - saran saham yang harus dibeli nanti, atau yang cuma share saham yang sudah terbang tinggi, atau yang nunjukin hasil akhir saham rekomendasi mereka yang telah cuan dan kalau mau dapet plan before cuan kalian harus ikut grup berbayar mereka (plan yang gagal disembunyiin), masih ada kok orang atau akun - akun baik yang ngasi saham yang masih belum terbang. Dilengkapi analisa atau alasan beli yang masuk akal. Saya sebulan terakhir ini cuan dari rekomendasi orang - orang seperti ini. Mereka bagikan secara praktis, dan saya eksekusi dengan bijak.

Gimana sih ciri - ciri eksekusi yang bijak?

(1) Tahu dimana titik support.
Titik support ini adalah harga terendah yang bisa kalian pakai acuan kalau suatu saham sudah mencapainya, kalian wajib jual / lepas meski dalam keadaan rugi. Kenapa? Karena setelah tembus harga ini, saham akan cenderung makin turun. Kecuali ada bandar yang ngegoreng. Tapi ada atau enggak, itu bukan kendali kita. Yang bisa kita kendalikan adalah resiko yang kita tanggung. Jumlah kerugian yang kita terima, bisa kita batasi. Saya juga ga terlalu ngerti kenapa fenomena harga makin terjun setelah jebol support. Tapi ini beneran terjadi.



Nah, kalau sudah tahu supportnya dimana, saya jadi tahu berapa persen kerugian saya kalau beli saham ini atau kalau beli di harga sekarang kalau jebol support jadi rufi berapa persen? Sehingga saya bisa memutuskan akan tunggu harga sampai mendekati support, atau beli di harga sekarang dalam jumlah yang sedikit lalu beli lagi di bawah saat harga mendekati support.

(2) Memecah pembelian di berbagai harga
Dengan tahu support-nya dimana, saya jadi tahu jarak dari harga saat ini hingga ke support berapa poin. Saya akan beli saham ini di beberapa harga, saya cicil dari harga sekarang sampai mendekati support. Berapa titik antrian? Tergantung modal yang saya jatahkan untuk saham tersebut. Kalau sahamnya highrisk (gorengan) atau saya gak terlalu yakin dengan sahamnya, porsinya saya kurangi. Yang pasti makin ke bawah (mendekati support), saya beli makin banyak. Idealnya dua kali jumlah saham sebelumnya. Makanya dari situ saya bisa perkirakan dengan modal yang saya kasi untuk saham ini, saya cuma bisa antri berapa kali.

(3) Sabar dan fokus
Setelah rugi 6 juta lebih dari modal 21 juta sejak awal mulai main di saham, saya belajar banyak hal. Bahwa saya gak bisa kaya mendadak dari saham. Pelan - pelan saja, sabar. Jangan taruh semua uang di satu harga saja. Makanya saya sebarin, cicil. Kalau naik, jangan buru- buru dijual. Pasang sistem jual otomatis saja di aplikasi broker yang kalian miliki. Kalau saya, akan pasang di setengah dari profit yang terjadi saat ini. Itu akan bikin saya gak cepet kehilangan 'barang bagus' dan itu juga bikin saya bisa meraih profit belasan hingga puluhan persen.



Jangan iri atau minder dengan pencapaian orang lain atau ada saran saham yang terlihat lebih menggiurkan. Kalau memang jodohnya, kalian akan dipertemukan dengan saham yang ngasi keuntungan. Terburu - buru dan terbawa nafsu, hanya akan membawa kalian ke keputusan yang tidak bijak, bergantung pada keberuntungan. Sistem kerja kaya gini gak cocok dengan saya. Lebih sering rugi daripada untungnya. Atau modal hanya muter - muter di nominal itu - itu saja. Mungkin karena saya bukan tipe orang yang beruntung.

Makanya, beli saham yang bener. Inget - inget alasannya kenapa. Kalau saham yang kalian beli beneran bagus, alasan belinya cukup kuat, dan kalian percaya diri untuk membelinya, kalian akan sabar menunggu saham kalian berproses. Karena tiap saham bagus akan ada gilirannya untuk naik. Sambil menunggu, kerjakan hal lain. Kerjaan - kerjaan buat nambah modal kalian main di saham misalnya. Saham itu jangan dipikirin 24 jam. Kecuali kalian memang berniat untuk jadi scalper atau full trader ya.

(4) Punya saham itu kaya melihara tanaman
Orang bilang beli saham jangan pakai kata 'main saham' karena katanya saham itu bukan untuk main - main. Oke! Kalau gak boleh pakai kata main, saya sering pakai kata "pelihara" karena setelah membelinya, suatu saham harus dirawat, harus diperhatiin. Kalau tembus resisten (lawan dari support), waktunya nambah muatan. Saya kalo nambah muatan biasanya kurang dari setengah jumlah saham yang sudah ada. Saya gak buru - buru nambah muatan. Biasanya kalau harganya memang bolak - balik di situ - situ saja, baru saya tektokin jual beli, atau pas dia bener - bener menembus resisten. Kalian bisa cari sediri di google arti resisten di saham ya.

Cek news tentang saham tersebut di setiap kesempatan. Siapa tahu alasan dulu membelinya sudah tidak konkrit lagi. Makanya jangan punya saham banyak - banyak kalau gak mampu ngawasinnya. Dan biar cuannya lebih maksimal. Untung 1% dari 100 ribu dengan untung 1% dari 1 juta kan beda. Tapi jangan beli satu saham aja kecuali kalian sudah pede banget sama saham tersebut dan siap dengan resiko kerugiannya.

(5) Disiplin, Setia, tapi Tega
Sesayang apapun kamu dengan suatu saham, kalau udah jebol support, wajib lepas (cutloss). Daripada rugimu makin banyak. Kalau kamu masih percaya dengan story dari saham tersebut, mending dari modal yang kamu punya, kamu beli ulang lagi di harga bawah (support selanjutnya). Daripada nunggu sahamnya mantul ke harga saat pertama kamu beli yang kamu gak tahu kapan itu akan terjadi.

Sambil menunggu saham kesayanganmu masuk area beli selanjutnya, cash yang kamu punya bisa dipakai beli saham lain yang lebih potensial untuk sementara. Percayalah, kamu gak akan kekurangan saham potensial lain. Malah kamu bakal bingung karena saham bagus banyak banget sedangkan kapasitas porto kita malah terbatas.

Selain tega cutloss, saya juga harus tega menjual saham bukan ketika puncak harga tertingginya. Saya tidak tahu apakah harga yang ditempati oleh saham saya adalah saham tertinggi atau belum. Saya tidak bisa memprediksi nanti harganya akan makin naik atau turun. Makanya saya pasang trailing stop (auto jual di harga tertentu saat saham sudah naik) setengah dari profitnya saat itu agar gak buru - buru kejual dan biar ga pusing mikir harus jual di berapa. Kalo kamu punya waktu lebih dan sudah paham support-resisten, idealnya saham yang sudah naik dijual di resisten terdekat, atau support terdekat saat gagal menembuh resisten.

Ketamakan untuk bisa menjual di harga tertinggi dan membeli di harga terendah hanya akan membawamu kembali ke keputusan - keputusan yang salah dan akhirnya bertemu dengan kerugian.



0 bukan komentar (biasa):

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI