BARU KALI INI SAYA TAKUT MELAKUKAN HAL YANG SAYA INGINKAN

Saya adalah orang yang masuk ke golongan yang super idealis dalam berkarya. Melakukan apa yang saya suka, bukan yang penonton mau.

Namun ini kali pertama saya tidak berani melakukan apa yang saya inginkan.

Karena terdesak keadaan, fokus saya adalah ke uang. Saya terlalu memikirkan bagaimana pendapat orang - orang nanti bila sudah melihat karya saya? Apakah mereka mau menonton karya saya?

Apakah salah berorientasi kepada uang? Menjadi badut dan melakukan segala permintaan konsumen? Gak salah juga. Wong memang lagi butuh (duit).

Ada projek yang sudah mulai, dan saya masih penasaran karena masih banyak yang masih bisa dikembangkan. Namun saya harus kerja berkali - kali lipat lebih besar dari orang lain karena ini hal baru buat saya dan saya tidak terlalu menguasainya. Murni karena saya suka.

Yang jadi ketakutan saya adalah hasilnya tidak terlalu baik dari segi jumlah audiens, yang hal ini membuat saya cepat kalah dalam melawan kesabaran saat melaluinya. Rasanya pengorbanan dengan reward yang akan saya dapat tidak setimpal.

Padahal sebenarnya saya suka melakukannya. Cuman karena kepikiran pasar yang saya hendak masuki sangat sempit, rasa malas dan keraguan jadi kangker yang mematikan semangat saya.

Ketika sakit ini melanda, saya kepikiran potensi di bidang lain yang sebenarnya juga bisa saya maksimalkan. Bahkan lebih.

Saya sudah pernah melaluinya, dan jujur saja saya kangen melakukannya lagi. Sayangnya, saya gak tega meninggalkan projek saya yang sudah saya ceritakan sebelumnya. Idealisme dan realita berperang dalam diri saya.

Sesuatu yang bikin saya sering enggan membahasnya dengan orang lain. Karena orang lain pasti menyarankan saya melakukan opsi kedua dan meninggalkan projek yang duluan. Di opsi kedua, saya lebih menguasai, lebih menguntungkan, prospeknya lebih cerah.

Namun entah kenapa saya berat meninggalkan projek terdahulu. Apakah karena saya belum mencoba semuanya di projek ini? Tapi bila saya melakukannya, saya kepikiran opportunity yang saya lewatkan di opsi yang kedua.



0 bukan komentar (biasa):

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI