PILLOW TALK

  

Tulisan ini ditujukan untuk anakku. Nayaka dan Awya.

Bapak gak tahu, di tahun berapa, di umur berapa kalian akan membaca pesan ini. Tampaknya, sih, gak sampai usia kalian dewasa kalian tahu kalau bapak punya blog, lalu kalian pun akan segera membaca tulisan - tulisan bapak.

Nak, bapak mau bicara sesuatu ke kalian melalui tulisan ini. Perihal bagaimana kalian memilih calon kalian nanti.

Pilih lah yang enak kalian ajak ngobrol. Pilih yang komunikasinya bagus. Kalian menikah, adalah proses menjalin hubungan. Dan untuk bisa terhubung dengan baik, kalian berdua harus sering ngobrol, membangun komunikas yang baik.

Baik itu yang seperti apa? Yang nyambung. Satu frekuensi sama kamu. Yang mau mendengarkan, dan kamu juga suka mendengarkan dia. Tidak ada yang memonopoli. Kalian harus bisa mendengar untuk mengerti, bukan hanya mendengar untuk menjawab

.

Ketika dewasa, apalagi setelah menikah, masalahmu akan makin banyak, makin berat, dan makin serius. Toleransi menerima sebuah kegagalan akan semakin kecil. Disitu, kamu akan butuh pegangan. Orang yang bisa kamu jadikan tempat bersandar. Orang yang akan jadi tujuanmu pulang. Tempat untuknya minta pertimbangan.

Rumah hanya akan jadi sebuah bangunan mati yang dingin bila penghuninya tidak terjalin komunikasi yang bagus. Bisa bertukar pikiran. Selalu antusias mendengarkan. Asik diajak bicara. Agar kamu tidak merasa membangun rumah tangga ini sendirian. Biar kamu gak ngerasa kesepian. Jangan sampai dalam satu hari kalian tidak ngobrol.

Salah paham, itu juga sumbernya dari buruknya komunikasi. Menebak isi otak satu sama lain akan sangat melelahkan. Kalian gak akan bisa mengenal satu sama lain lebih dalam. Bahkan ketika pasanganmu punya masalah, dan masalah itu bukanlah bidang keahlianmu, jangan merasa gagal bila tak bisa ngasi nasehat. Kamu cukup temani dia menghadapi masalahnya. Terus berada di sampingnya. Jangan biarkan istrimu tidak merasakan kehadiranmu.

Bicara, beda dengan ngobrol. Menyapa, berkata satu dua kalimat, itu bukan ngobrol.

Kelak kalian dan pasangan akan berada di posisi capek bekerja, capek ngurus anak. Tiap malam rasanya pengen cepat - cepat tidur. Bolehlah sekali dua kali kalian seperti itu. Tapi tolong jangan dijadikan kebiasaan. Rumah tangga, gak bisa dijalankan, hanya dengan kordinasi lewat handphone satu sama lain saat kalian sudah sampai kantor. Lalu untuk apa kalian tinggal serumah?



Bangunlah komunikasi yang berkualitas. Ini akan jadi salah satu investasi terbaikmu ketika tua. Saat kalian renta dan tak bisa apa - apa, saling bicara adalah satu - satunya cara.

0 bukan komentar (biasa):

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI