Yang Katanya Spongebob dan Cinderella


Jumlah pengunjung tulisan terakhir saya yang tentang Game Line Ranger melebihi ekspektasi yang bisa saya bayangkan. Enam kali lipat dari jumlah visitor yang biasa saya terima untuk tulisan - tulisan saya lainnya.

Meski saya masih punya hutang 2 game yang harus dibahas, kita jeda dulu ngomongin game. Mari kita ngebahas sesuatu yang mengisi pikiran saya beberapa hari ini dan sudah tidak sabar untuk di-sharing disini.

Ini tentang FILM.

Setelah sekian lama akhirnya saya nonton lagi. Malah dua kali dalam minggu ini. Satu di ultah pacar, satu lagi sendirian pas pulang kantor.

Kita bahas film yang terakhir dulu, The Spongebob Squarepants Movie: Sponge Out of Water.

BAGI YANG BELUM NONTON SEBAIKNYA HENTIKAN MEMBACA SAMPAI DI SINI KARENA SELANJUTNYA BAKAL BANYAK HAL DARI FILM AKAN DIBOCORKAN.

(tapi kalo terlanjur penasaran dan siap memanggung resikonya, bebas)

Konflik utama dalam film ini tentang menemukan resep Krasty Krab yang hilang. Pencurinya bukan Plankton. Plankton justru di akhir cerita bergabung dengan tim Spongebob untuk merebut resep rahasia dari pencuri sesungguhnya.

Konsep ceritanya mirip, bahkan sangat persis, dengan Avengers.

Sama - sama memiliki 1 musuh utama yang licik dan curang. Sama - sama mencari 1 beda penting. Dan ketika Spongebob dkk mendapat kekuatan super, perwujudan mereka makin mirip dengan jagoan - jagoan di Avengers.

Spongebob, menjadi pimpinan kelompok, dengan badan kekar dan topeng biru di matanya, mirip dengan Captain America. Tuan Krab berubah menjadi robot, warna merah, yang bisa terbang dengan roket yang keluar dari baju besinya. Kenal dengan tokoh seperti ini di Avengers? --,

Plankton dari sosoknya semua orang pasti tahu dia mirip siapa.. Hijau, besar, kuat banget.

Sandy meski berubah ke bentuk aslinya sebagai tupai namun berukuran jumbo, keahliannya dalam menembak mirip dengan kemampuan panah Clint Barton. Apalagi adegan Sandy kehabisan kacang untuk ditembakkan di pertempuran terakhir mirip dengan Clint saat kehabisan panah di Avengers.

Patrick gak jelas mirip siapa? Melihat kemampuannya yang bisa mengendalikan arah eskrim dan keluguannya, mirip dengan keluguan Thor dengan palunya yang bisa terbang ke arahnya.

Film Spongebob masih dengan ciri khasnya yang konyol dan lelucon absurd. Beberapa adegan lucu masih standar seperti saat Patrick muncul sebagai superhero melihat ke arah yang salah, bukan ke arah kamera. Tapi untuk anak - anak, film ini cukup sukses. Banyak anak - anak tertawa - tawa gembira menonton film ini.

Saya sempet gak ngerti kenapa Tuan Krab Super takut dengan saus mentega dan resep rahasia bisa mengilang begitu saja saat diperebutkan oleh Spongebob dan Plangkton. Jadi Tuan Krab takut saus mentega karena kepiting sering dihidangkan dengan saus mentega. Dan resep rahasia hilang seketika karena si pencuri mengubah keadaan masa sekarang dengan menulis ulang cerita di buku ajaib yang ada dalam cerita ini.

Film kedua yang saya tonton bersama pacar saat dia ulang tahun sebelum saya menonton Spongebob adalah Cinderella.

Yang membuat saya menonton film ini karena opsi film yang ada di Galeria cuma dua. Chappy dan ini. Pacar saya tidak tampak seperti penggemar film - film robot action, jadi saya pilih Cinderella saja. Saya juga penasaran dengan film - film Walt Disney yang diambil dari cerita - cerita dongeng legendaris. Putri tidur mungkin sukses, tapi yang lainnya banyak menuai protes. Kritik datang karena alur cerita yang jauh dibelokkan dari cerita aslinya.

Mungkin karena ceritanya yang menarik sehingga saya jadi terhanyut, kedua film yang saya tonton ini rasanya cepet sekali kelar. Gak terasa filmnya udah berakhir aja gitu. Atau mungkin konflik yang ditampilkan sedikit dan tidak ada adegan - adegan yang berkesan?

Yang menarik dari Cinderela ini adalah pemain ceweknya cakep - cakep. Mau dia figuran, ataupun antagonis. Bahkan Helena B. Carter yang jadi Bellatrix di Harry Potter pun jadi cantik setelah jadi peri pelindung Cinderella.

(lama - lama akting Helena makin mirip Jhonny Depp)
Sebenernya yang bikin menarik sih pakaian mereka yang membuat dadanya menonjol dan pinggang tampak kecil. Cinderella sendiri saya kira gak punya dada. Makin lama dadanya makin kelihatan, dan klimaknya pas dia ke pesta dansa, turun dari kereta dan naik tangga, kamera dari atas mengekspos secara maksimal dada indahnya. *muncrat*

Kalo kecantikan Cinderella mah gak usah ditanya!


Ini yang namanya cantik yg nyolot. < 3

Film Cinderella ingin mengajarkan penonton bahwa manusia harus selalu jadi baik hati dan pemberani serta hal yang biasa dilakukan bukan berati harus dilakukan.

Sesekali saya jugaa berharap saya punya peri pelindung dan mengubah jalan hidup saya menjadi lebih baik.


4 bukan komentar (biasa):

Aldi Rahman said...

ternyata film spongebob the movie itu mirip the avengers, kalau saya baru melihat cuplikannya saja.. Saya lihatnya di stasiun kereta api, dari cuplikannya sih seru, pasti filmnya juga seru :)

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" said...

Kayaknya boleh ni nonton spongebob klo senggang, hahaha... Plus sembari nungguin asterix tayang april mop ntar. Hahaha...

foredi said...

Ada yang lagi belajar Bahasa Jerman ga? Tolong terjemahin kalimat Ferienhaus Toskana Am Meer dong hehehe... saya tunggu, terimakasih

TOMKUU said...

salah fokus yah kakak nonton Cinderellanya.. tapi emang kenyataanya TK sendiri juga salah fokus pas scene itu.. karena emang jelas banget!! ^^

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI