KATA DOSEN KAYAK GINI....

Kata Bu Dwi,dosen mikrobiologi lingkunganku saat kuliahnya,"Pemerintah menganjurkan kita hidup hiegenies biar terbebas dari penyakit yang disebabkanoleh virus. Sebab sampai sekarang belum ditemukan pembasmi virus. Iklan-iklan pun banyak menawarkan banyak alat yang bisa menjamin kebersihan kita. Namun ironisnya limbah akibat pembersih itu jarang ada yang mempedulikan. Seperti busa dan sampahnya."

 Saat berdiskusi dengan Bu Laksmi,,
dosen Bioteknologi, mengenai mahasiswa Kimia cabang minat Bahan Alam yang sudah mulai menyusun tugas akhir karena semester lalu sudah menempuh kapita selekta (kapita selekta atau kapsel adalah mata kuliah yang secara kasarnya seperti simulasi tugas akhir. Diajarkan teknik menyusun tugas akhir. Dan cara maju seminar maupun sidang). Anak Bahan Alam sudah bisa menempuh kapsel sedangkan saya dan mahasiswa minat lingkungan baru semester ini. Jadi jelas masih belum terlalu berani menyusun tgas akhir sekarang. Masih belum dapet ilmunya.
Saat kusinggung tentang maukah dia menjadi pembimbing penelitianku, dia menanyakan judul penelitian. Ow ow..berharap dapet saran judul, malah ditodong balik.Seharusnya pertanyaannya kayak gini,'punya judul ato poyek buk..?". Baru mungkin ia ngasi ide.
Tapi yang menarik perhatianku, dia ngebahas tentang sebuah pantai di Bali yang banyak buih aneh yang bila dikeringkan akan menjadi krista bukan garam. Beliau baru meneliti kandungan lemaknya. Jadi masih banyak penafsiran tentang apa itu.

Kuliah kapita selekta Kimia Analitik. Diajar pak Siaka. Kata-katanya yang paling teringat adalah tentang perbedaan penulisan skripsi dengan artikel serta perbedaan penulisan daftar pustaka skripsi sebelum dan sesadah tahun 2000.
Pada artikel,ucapan terimakasih ada di belakang sedangkan di skripsi ada di kata pengentar. Di skripsi pendahuluannya ditaruh di satu bab yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan,dsb. Kalau diartikel semua itu dirangkum jadi satu nomor. Ya Intinya skripsi lebih kompleks, semua disusun lebih terperinci. satu per satu. Point per point.
Beda daftar pustaka tempo dulu dengan sekarang..
Kalau dulu penulisan sumber pada akhir kalimat atau paragraf berupa nomor.

Contoh: Saya ganteng (1)

Angka satu di belakang mungkin berarti nama pengarangnya tercantum pada nomor satu di daftar pustaka namun ada juga yang berarti itu daftar pustaka pertama yang tercantum di skripsi. nanti penyusunannya,pengarang ini harus ditaruh di nomor satu juga sesuai urutan dia muncul di skripsi. Jadi daftar pustakanya bisa alfabetis bisa juga random sesuai urutan dia keluar di skripsi.
Sedangkan pada saat ini penulisan daftar selalu alfabetis dengan penulisan di artikel adalah seperti ini:

Saya ganteng banget sekali (ikhlas,2010).

Jadi diberi keterangan di belakang kalimat atau paragraf sebelum titik dengan tanda kurung. Dengan mencantumkan nama keluarga pengarang diselingi tanda koma baru setelah itu tahun penerbit.
Bagaimana kalau pengarangnya dua? tulis aja kayak gini:

Misalnya yang punya buku yang tahun terbitnya pada tahun 2010 (dalam hal ini kita gunakan sumberbya misalnya adalah buku) adalah Pemuda Ikhlas dan Gadis Tulu. Tulisannya ya kayak gini:

.......(ikhlas & Tulus,2010)

Namun di daftar pustaka penulisannya seperti ini:

Ikhlas, P. & G. Tulus,2010,...

Selain nama keluarga,nama yang lain disingkat namun nama pengarang pertama ditulis terbalik sedangkan penulis kedua sesuai nama aslinya cuma yang di belakang namanya gag di balik. Sesuain urutan di KTP-nya (di SIM juga boleh) tapi tetep selain nama
Terus gimana kalo pengarangnya banyak, ya ganti aja tulisan "& Tulus" jadi "dkk". Gampang kan.

-oOo-
Saya mendengar semuanya itu hari kamis lalu. Bagi saya ini sangat menarik. Ada ilmunya. Ada maknanya. Tentang lingkungan. Dan tentang tips tugas akhir.

-oOo-
Nilai reader feedburner saya meningkat lagi! Sekarang jadi Empat!!!

0 bukan komentar (biasa):

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI