SUSAH MELIHAT ORANG LAIN SENANG

Ikut bersedih dalam duka orang lain lebih mudah dibanding ikut seneng saat orang lain bahagia.

Apalagi kalau kondisi kita, jauh di bawah pencapaian orang tersebut.

Para motivator bilang, pakailah hal itu sebagai motivasi. Hadapi semua dengan pikiran terbuka dan hati yang selalu dingin.

Namun apabila ternyata kita sebenarnya sudah melakukan berbagai cara tapi gak berhasil juga, gimana?

Akhirnya saya nemu jawabannya: stoikisme.

Di beberapa tulisan sebelumnya saya sempat menyingung ini walau tidak detail. Mungkin di luar sana juga pasti ada yang sudah membahasnya lebih dalam, lebih lengkap, dan lebih enak daripada saya. Tapi saya akan ceritain sedikit pengalaman saya dengan stoikisme. Sebuah filosofi yang sempat saya lupakan belakangan ini, yang membuat hidup saya kembali berantakan.

Mendengar, dan mengingat apa yang orang lain capai, saya langsung iri, cemburu, berduka karena tidak bisa seberhasil mereka. Mengalami hal buruk, saya langsung bad mood sehingga hidup saya rusak berhari - hari.


Padahal apapun pencapaian orang, itu d luar kendali saya. Dan kenapa saya harus terganggu dengan apa yang orang lain dapatkan? Apa urusanya dengan saya? Dan bila saya gagal, jika memang sudah berusaha, hasil dari sebuah proses pun bukan kuasa saya untuk menentukannya.

Yang bisa saya lakukan adalah fokus dengan apa yang harus saya lakukan selanjutnya. Sisanya, bukan kendali saya untuk menjadikannya ada.

Kurang lebih kaya gitu paham stoikisme. Semoga kalian ngerti ya maksud ya. :D


0 bukan komentar (biasa):

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI