ADA YANG MENINGGAL LAGI DI SEKITAR SAYA

Senior saya waktu kuliah dulu, meninggal hari ini.
Peristiwa itu jadi alasan perenungan saya kali ini.

Baru beberapa waktu lalu istri saya membawa berita. Teman seangkatannya di SMA ada yang meninggal. Saya turut berduka, tapi tak sebesar duka istri saya. Saya mengulang - ulang kembali memori otak. Seingat saya, belum ada teman sejawat yang meninggal. Dan semoga saja tetap seperti itu. Semoga kita diberi kesehatan, keselamatan, dan kebahagiaan yang panjang.

Kabar duka dari lingkungan di sekitar saya rata - rata datang dari rekan - rekan yang umurnya sudah lanjut. Atau dari beberapa dosen di kampus saya dulu. Dan berapapun usia para almarhum, berita duka tak pernah menyenangkan.

Ada satu teman saya yang telah meninggal. Tapi itu dulu, ketika saya masih kuliah. Saking kaget dan terpukulnya, saya menuliskan kepergiannya di SINI. Dia adalah teman satu organisasi. Karena organisasi kami tergolong kecil, jumlahnya sedikit, jadi interaksi tiap anggotanya jadi cukup dekat. Seperti keluarga. Dan kehilangan seorang teman semuda dan secepat itu, bukan peristiwa yang siap saya terima. Kejadiannya terlalu tiba - tiba dan sulit kami satu organisasi terima.

Dan senior yang jadi alasan tulisan ini, adalah kenalan yang lama tak saya lihat. Kami terhubung kembali ketika Ia membawa sampel ke laboratorium tempat saya bekerja. Kami tak berjumpa secara langsung. Ia tahu saya bekerja disana dari teman - teman saya. Lulus dari kampus yang sama membuat teman - teman saya menduga kami kenal satu sama lain. Dan memang kami saling kenal. Ia kakak satu tingkat di atas saya, dan satu organisasi. Jurusan dengan jumlah mahasiswa yang sedikit kala itu dan sama - sama aktif di organisasi jurusan, membuat kami otomatis saling kenal

Namanya pun langsung muncul di story WA saya. Ternyata nomornya masih yang lama. Saya tak pernah menghapusnya. Tapi mungkin nomor saya yang baru Ia simpan :D

Dirinya cukup bawel di story. Saya gak pernah membukanya. Di WA kamu bisa lihat jumlah story yang Ia buat, dan story paling lama akan muncul cuplikannya meski gak kamu buka. Melihat titik-titik yang banyak dan thumbnail yang gak bikin penasaran, saya membiarkannya berlalu begitu saja tanpa membukanya. Walau saya penasaran, apakah di sosmed lain seperti Fb dan IG atau bahkan tiktok mbak ini seaktif ini kontennya beda-beda? Hebat betul kalau beneran kaya gitu.

Senior saya ini belum lama keterima jadi PNS di pemprov Bali. Mungkin baru naik satu golongan (4 tahun). Kematiannya meninggalkan suami dan anak. Saya kurang tahu berapa anaknya. Setahu saya ada anaknya yang sudah seumuran anak SD.

Kematian gak ada yang tahu. Masa depan gak ada yang bisa memastikan. Di umur yang singkat ini, saya berharap bisa memberi banyak ke banyak orang. Saya ingin dikenal karena manfaat yang saya sebarkan. Dan warisan baik yang saya tanamkan.

Tapi, masihkah sempat? Apakah ada kesempatan? Sedangkan sekarang saja badan mulai pegal - pegal, telat makan dikit langsung migrain. Dan ga ada yang tahu kapan nafas yang kita pinjam, diambil oleh-Nya.





0 bukan komentar (biasa):

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI