Tolong ya, ini bukan BLOG!

Memakai hape sekarang tidak senyaman dulu. Saya harus ekstra hati - hati akibat musibah yang terjadi hari ini.

Handphone yang saya charger tadi pagi dalam keadaan mati, stuck sampai logo saat dihidupkan.

Otak saya ikut stuck. Mulai dari hal receh, hingga yang berat efek dari hape ini rusak simpang - siur di pikiran. Kebiasaan dengerin musik atau video di jalan mau ke kantor, aplikasi-aplikasi penting untuk kerja yang tertanam di dalam hape yang bila instal di hape baru belum tentu saya hapal paswordnya dan datanya tidak hilang, dan tidak ada budget untuk beli hape baru.

Sifat manusiawi saya muncul. Mencari kambing hitam. Dan terlalu berprasangka buruk terhadap masa depan karena pekerjaan banyak menanti. Semua pekerjaan ini terkait di dalam hape ini.

Tiba di kantor, saya sudah diminta untuk menyelesaikan salah satu pekerjaan yang deadlinenya hari ini, yang dikirim via whatsapp. Pesan ini belum saya buka karena hape keburu mati.

Lewat komputer kantor, saya cari solusinya. Ada saran yang bisa dilakukan sendiri. Tapi harus nunggu handphone mati. Sedangkan saya jam 10 pasar saham sudah buka.

Saya pindah pencarian ke lokasi servis resmi Vivo terdekat.

Lokasinya sudah saya temukan, dan rencana sudah saya susun. Saya akan ajak salah satu teman kesana. Seandainya kantornya udah pindah, saya bisa pinjem hapenya untuk mencari lokasi barunya.

Sambil menunggu jam service centre ini buka, saya coba cek lagi cara memperbaikinya. Kali ini saya cari di Youtube. Sarapan yang sudah terbuka dari bungkusnya terdiam di sebelah keyboard. Percakapan temen - temen kantor memaksa saya mendengarkan video pakai headset tercolok ke CPU. Headset di telinga kanan agak nyetrum bila nyolok ke komputer atau laptop yang di-charger. Saya cuma denger pakai sebelah.