GINI LOH KONSEPNYA KALO SAYA JADI FULL SWING TRADER


Sedih banget rasanya harus menerima kenyataan kalo saya gak bisa kerja sambil jadi swing trader. Kerjaan berantakan, trading saham pun jadi gak maksimal. Dalam trading dibutuhkan emosi yang stabil dan psikologi yang baik untuk bisa mengambil keputusan yang benar. Sedangkan trading sambil kerja ibarat ke kantor sambil bawa anak kecil. Kerjaan kantor malah jadi korban. Saya jadi lebih sering lihat hape, gak fokus diajak bicara, atau memberi respon yang kurang menyenangkan.

Akhirnya, semua sama - sama hancur. Saham gak bisa optimal. Banyak kesempatan terlewat karena 'main' saham tapi kepikiran sama kerjaan kantor dan gak enak sama temen - temen di ruangan yang ngajak ngobrol. Ujung-ujungnya berakhir kerugian pada modal.

Sepertinya saya memang gak bisa memakai trading sebagai penghasilan sampingan. Bila ingin berinvestasi, mending menabung saham dengan metode yang lebih slow.

Masalahnya, berat sekali mengambil keputusan itu.

Hampir tujuh bulan saya belajar di saham. Berbagai pengorbanan telah saya berikan. Jatuh bangun saya terus jalani. Dan sekarang terpaksa untuk berhenti rasanya sakit sekali. Patah hati banget. Susah sekali move on dari sini.


Terlebih lagi situasi di kantor kurang menyenangkan. Tahun ini genap sepuluh tahun saya bekerja disini. Dan keadaan saya tidak kemana - mana. Saya tidak berkembang. Apalagi penghasilan, yang tidak bisa mencukupi untuk ngasi makan keluarga (syukurnya masih ada istri yang berpenghasilan). Dan bila disuruh berjuang sekali lagi, dengan ekstra keras agar bisa lebih berkembang dari sebelumnya, sudah terlalu telat. Sepuluh tahun selanjutnya lebih baik saya habiskan untuk mengambil kesempatan di tempat lain.

Tapi di mana?

Umur saya terlalu tua untuk melamar pekerjaan baru dari awal. Persyaratan batas umur untuk melamar tidak bersahabat dengan kondisi saya. Tidak banyak tempat yang mau menerima skill yang saya punya. Hal ini makin bikin saya nyesel karena telah menyia-nyiakan 10 tahun belakangan dengan tidak mempelajari skill baru.

Trading sebenarnya bisa jadi solusi. Saya resign dari kantor, dan jadi swing trader. Swing trader memberi saya kesempatan mempelajari skill baru sambil nungguin saham berjalan. Misalnya belajar ilmu scalping sehingga penghasilan saya makin besar di saham.

Hal lain yang bisa saya lakukan bila jadi swing trading adalah ngedit video, bikin konten game, dan yang paling urgent adalah merapikan file di piranti yang saya punya.

Sistem penggunaan modalnya adalah jumlah modal saya estimasikan digunakan berapa persen untuk satu saham. Jumlahnya ini harus konstan selama sebulan. Mau hari itu cuan, modal untuk saham selanjutnya tetap sesuai anggaran yang sudah saya jatahkan. Kalau minus bagaimana? Tetap. Cuman akan berefek ke jumlah saham yang bisa saya beli.

Nanti di akhir bulan, saya kalkulasikan berapa profit dan loss. Saya bagi dua. Satu untuk nambah modal, satu lagi untuk bantu istri memenuhi kebutuhan anak - anak.

Dengan jadi full time swing trader, keyakinan saya cukup besar akan bisa trading lebih baik daripada selama ini trading sambil kerja. Walau saya dan istri harus bersabar untuk mendapatkan penghasilan seperti saat saya masih ada penghasilan tetap sebagai karyawan kantor.

Menurut kalian gimana, sebaiknya kerja kantoran saja sambil jadi investor (bukan trader) yang profitnya baru bisa diambil dalam jangka panjang, atau resign karena 10 tahun bekerja gak berkembang dan jadi full swing trading?

0 bukan komentar (biasa):

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI