ORANG TUA MENDAPAT VAKSIN ASTRAZENECA


Beda dengan saya yang mendapat vaksin Sinovac oleh pemerintah lewat kantor, bapak dan ibu saya kebagian Astrazeneca oleh desa. Akhirnya mereka dapat vaksin. Saya bersyukur banget mereka mau divaksin, dan gak banyak protes. Hanya bapak yang sesekali kemakan berita di sosial media. Untungnya gak separah orang lain di desa saya.

Alasan pertama.

Mereka keduluan takut karena berita yang beredar. Ada yang murni kebohongan, ada yang hasil dibelokan dari berita asli yang ada. Bahwa vaksin bisa menyebabkan sakit hingga kematian. Makanya saya tidak henti-hentinya mengingatkan, hingga sedikit memaksa, agar bapak dan ibu sarapan dulu sebelum divaksin serta tidur yang cukup. Jangan tidur di luar, atau setidaknya pakai selimut,jangan sampai kedinginan. Agar badanfit dan bisa divaksin.

Setelah vaksin saya ingatkan sekali lagi, ngerasain gejala sekecil apapun, bilang. Badannya gak enak dikit langsung obati. Makan yang cukup dan lengkapi dengan suplemen yang udah ada. Apalagi vaksin AZ efeknya lebih kenceng daripada Sinovac. Konon karena cara kerjanya yang berbeda. Sinovac masih pakai sistem lama dengan memasukkan virus yang telah dilemahkan ke dalam tubuh, sedangkan AZ memakai metode DNA.

Di hari pertama orang tua saya masih baik - baik saja. Mereka malah sedikit jumawa. Efek mulai mereka rasakan di hari kedua. Ibu saya meriang dan panas, sedangkan bapak kerjanya ngantuk sepanjang hari.


Alasan kedua.

Meski udah divaksin, tetep bisa kena Covid. Ini yang paling susah. Karena penjelasan dari vaksin ini pun dari awal untuk mengurangi efek bila kena vaksin, bukan mencegah. Untuk apa divaksin? Biar kalo kena covid gak sampe dibawa ke UGD atau perlu alat napas buatan.

Tapi namanya terlanjur benci, sama seperti ngasi tahu orang yang jatuh cinta atau simpatisan politik, mustahil.

Alasan ketiga.

Saya gak menduga akan ada alasan seperti poin ketiga ini. Poin ini bener - bener sentimen semata. Alasan itu adalah: vaksin identik dengan hewan. Vaksin anjing, vaksin babi, dll.

Pemerintah pun pasti kaget kalau denger ada alasan ini. Padahal vaksin gak melulu tentang binatang. Bayi kan juga divaksin, cuman kita mengenalnya dengan imunisasi. Ini semua murni masalah literasi.

Ya sudah ganti aja istilahnya pakai kata imunisasi.

*

Sekarang saya bisa lebih agak lega. Setidaknya orang tua saya lebih terjaga. Tapi harus tetap waspada, karena masih ada varian covid baru dan di rumah masih ada orang yang belum divaksin covid. Mereka adalah istri saya karena masih menyusui, dan kedua anak saya yang masih balita.

Meski ibu dan bapak sudah divaksin, saya belum bisa tenang. Kami semua sering lengah ketika keluar rumah. Saya cemas jika sebenarnya kami membawa virus. Apalagi anak - anak saya sekarang flu. Kakaknya udah baikan, tinggal pileknya saja, sedangkan adiknya mulai batuk. Terlebih lagi pengasuhnya juga gak bisa saya pastikan kesehatannya seperti apa.


0 bukan komentar (biasa):

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI