MAAF, SAYA JUGA SERING MENGANIAYA SI SULUNG

Sempat muncul di dasbor google tapi tak saya hiraukan. Ada juga yang share di facebook,tapi hanya selewat. Beritanya mirip dengan beberapa kejadian serupa dan saya tak tertarik mengikutinya. Sampai akhirnya hari ini jadwal saya WFO.

Teman menceritakan lagi peristiwa ini. Bahkan dia menunjukkan videonya.

Saya masih tak bergeming. Lalu teman membahas ini ke teman yang lain di ruangan. Deskripsi ceritanya jelas banget. Bikin penasaran. Akhirnya saya mengiyakan.

Video viral penganiayaan pria terhadap anak umur 2,4 tahun. Sebaya anak saya!

Muka andiknya mirip anak saya. Wajahnya saat dimarah, nafasnya yang tersengal - sengal saat lambungnya dipukul; dipukul lagi dadanya namun si anak sama sekali tak menangis. Tapi saya tahu dari wajahnya, bahwa itu sakit sekali. Bahwa itu sedang menahan emosi. Dia ketakutan. Sepertinya itu bukan kali pertama Ia alami.


Saya ingin pulang detik itu juga. Memeluk si sulung dan meminta maaf. Maaf karena ayah mirip lelaki di video itu. Ayah kerap emosi ketika kamu tak nurut. Sering kali bapak kasar. Terakhir kali bapak bahkan memukul ubun - ubun kamu. Reflek saat kamu becanda dan mengigit bahu bapak. Maaf, tak ada hak bapak untuk ngasi alasan, tapi disaat yang sama bapak tengah diajak bicara berat oleh ibumu dan tak fokus bermain denganmu. Sekali lagi maafkan bapak.

Ini adalah tamparan buat bapak. Teguran kepada bapak untuk jadi ayah yang lebih baik. Hampir saja bapak jadi ayah yang lebih buruk lagi jika saja bapak tidak cepat tahu tentang hal ini.




0 bukan komentar (biasa):

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI