KAMI TIDAK AKAN SELAMAT SAAT CORONA


Dua Maret 2020 Presiden mengumumkan kasus pertama Corona di Indonesia. Sedangkan di Bali masyarakat dihimbau tetap diam di rumah mulai pertengah Maret hingga akhir Maret.

Awal - awal diam di rumah masih bisa disiplin. Lama - lama, saya, dan keluarga, mulai membandel. Istilahnya 'bolos karantina'.

Keluarga saya lebih dulu  bolos karantina. Istri masih berangkat kerja seperti biasa. Padahal dia kerja di Ubud, interaksi dengan bule sangat tinggi. Ibu saya juga masih sering ke pasar bawa orderan dan belanja. Sedangkan dia dan bapak saya sama - sama gak mau pakai masker. Belum terbiasa, kata mereka. Dan sulit sekali memaksa mereka untuk berubah.

Jadi, seandainya Bali ada di Eropa, mungkin kami sudah tidak selamat.

Memasuki bulan April, kasus Corona makin meningkat. Hal itu memaksa Pemerintah bertindak makin tegas dengan mewajibkan masyarakat memakai masker. Pemerintah Daerah melanjutkan instruksi tersebut. Razia atau sidak masker digelar dimana - mana. Akhirnya ini bisa memaksa ibu pakai masker agar bisa masuk pasar. Dan bapak juga akhirnya pakai masker karena gak enak beda sendiri dengan yang lain.

Ternyata ibu tanpa sepengetahuan saya juga sudah rajin cuci tangan dan ganti baju tiap datang dari luar. Malah saya yang masih tidak mencuci pakaian tiap pulang dari luar. Hanya saya gantung di luar di bawah sinar matahari dan saya pakai ketika harus keluar lagi.

Hal bahaya lain yang tidak kami lakukan adalah menyemprot barang - barang dengan desinfektan. Sejujurnya ini adalah tindakan yang ceroboh. Terlebih istri saya sedang menyusui. Saya sangat berharap kami semua terutama anak kami selamat dari wabah ini.

Bahan campuran untuk desinfektan sudah istri siapkan sejak awal kasus Corona di Indonesia. Ibu juga nyiapin alat takarnya. Hanya saja saya yang masih kewalahan bagi tenaga antara gendong anak, ngerjain konten, dan istirahat.

Saya hanya bisa memandang ngeri motor yang gak pernah dicuci, hape gak pernah dibersihin, dan uang - uang yang saya pegang sebelum tangan saya cuci.

1 bukan komentar (biasa):

Ferdinan said...

Corona ini memang berat.
Banyak yang kena PHK, mau mudik juga dipersulit.

Semoga cepat selesai pandemi ini.

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI